KabarBaik.co – Presiden Prabowo Subianto telah mengambil langkah strategis dengan menurunkan Harga Eceran Tertinggi (HET) pupuk bersubsidi hingga 20 persen.
Kebijakan ini bertujuan mendongkrak produksi pertanian sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani di seluruh Indonesia.
Anggota Fraksi Gerindra DPRD Jember Hasan Basuki menyambut baik keputusan tersebut dan menilai dampaknya sangat besar bagi petani di Jember.
“Jember adalah salah satu lumbung pangan utama di Jawa Timur, penurunan HET ini diyakini bisa menaikan hasil produksi dan kesejahteraan para petani,” ujar Hasan, Minggu (26/10).
Ia merinci, dengan kebijakan ini harga pupuk bersubsidi mengalami perubahan signifikan. Harga Urea yang sebelumnya mencapai Rp 2.250 per kilogram turun menjadi Rp 1.800 per kilogram. Sementara NPK, yang sebelumnya berkisar Rp 2.300 per kilogram, kini menjadi Rp 1.840 per kilogram.
Meskipun demikian, Wakil Ketua Komisi B DPRD Jember ini juga menyoroti masalah dinamika pendistribusian pupuk bersubsidi di Jember yang dinilai masih terdapat banyak kebocoran.
“Misalnya beberapa waktu lalu, banyak sekali data petani di e-RDKK yang tidak sesuai. Termasuk juga petani yang sudah meninggal tetapi masih tercantum. Hal ini perlu menjadi atensi bagi Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (TPHP) untuk memastikan tidak terjadi kembali,” tegas Hasan.
Lebih lanjut, Hasan menyatakan bahwa pihaknya akan memperketat monitoring terhadap proses distribusi pupuk di lapangan. Hal ini dilakukan untuk memastikan HET yang telah ditentukan pemerintah benar-benar diterapkan.
“Kami tidak ingin harga yang lebih murah ini disalahgunakan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab,” ujarnya.
Ia menambahkan, beberapa waktu lalu terungkap adanya kasus kios nakal yang menjual pupuk bersubsidi di atas HET, yang kemudian dicabut izinnya.
“Kami ingin ini tidak terulang. Seluruh pihak harus memastikan petani mendapatkan haknya sesuai harga yang ditetapkan,” pungkasnya. (*)






