KabarBaik.co – Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani, mengaku peristiwa pencurian sepeda motor yang dilakukan oleh tiga anak SD adalah tamparan keras bagi dirinya sebagai kepala daerah. Dia menilai kejadian ini bukan sekadar kasus kriminal, tetapi alarm bagi pemerintah dan masyarakat mengenai kondisi sosial yang perlu dievaluasi.
“Kita sudah dikejutkan dengan adanya anak-anak yang masih kecil melakukan aksi pencurian. Ini adalah tamparan keras bagi saya sebagai kepala daerah Kabupaten Gresik. Kenapa bisa ada anak kecil yang masih SD memiliki pemikiran untuk mencuri? Seharusnya, di usia mereka, yang ada dalam pikiran hanyalah belajar dan bermain,” ujar Yani baru-baru ini.
Yani menegaskan bahwa kejadian ini menjadi bahan evaluasi besar bagi pemerintah daerah. Menurutnya, ada sesuatu yang harus diperbaiki dalam sistem sosial, karena anak-anak seusia itu seharusnya tidak terbebani oleh pola pikir kriminal.
“Walaupun kita tidak tahu latar belakang keluarganya seperti apa, ini tetap menjadi tamparan bagi saya. Mengapa di usia sekecil itu mereka sudah berpikir untuk mencuri? Sementara anak-anak lain seusia mereka masih sibuk belajar,” imbuhnya.
Di kesempatan berbeda, Wakil Bupati Gresik, Asluchul Alif, menekankan bahwa kasus ini harus ditangani lebih serius. Berdasarkan asesmen yang dilakukan pemerintah, lingkungan yang tidak mendukung serta minimnya pengawasan keluarga menjadi faktor utama yang mendorong anak-anak tersebut melakukan tindakan kriminal.
“Kami menemukan hal yang cukup memprihatinkan. Lingkungan yang tidak mendukung dan lemahnya pengawasan keluarga menjadi faktor utama mereka kembali melakukan tindak kriminal,” kata Alif.
Saat ini, Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (Dinas KBPPPA) Gresik bersama Dinas Sosial (Dinsos) telah turun tangan dalam pendampingan hukum serta menyiapkan program rehabilitasi sosial bagi anak-anak tersebut.
Yani berharap kejadian serupa tidak kembali terulang. “Ini bukan hanya masalah tiga anak yang mencuri. Ini cerminan bagaimana lingkungan kita membentuk mereka. Jika kita tidak segera bertindak, berapa banyak anak lain yang akan tersesat di masa depan?” pungkasnya. (*)