KabarBaik.co – Belasan Kelompok Tani (Poktan) Mangga Putar di Desa Oro-Oro Ombo Kulon, Kecamatan Rembang, Kabupaten Pasuruan, memamerkan hasil pertanian mangga unggulan dalam event Bursa Mangga Putar. Para petani mangga menjual mangga di bawah harga pasar untuk grade A dan grade B dengan harga Rp 10 ribu dan 15 ribu.
Tentu saja event tersebut langsung diserbu para pecinta mangga, karena November memang dikenal sebagai puncak panen raya mangga di Kabupaten Pasuruan. Pj Bupati Pasuruan Nurkholis mengajak para pecinta mangga tanah air untuk datang ke daerahnya. Menikmati sensasi makan buah mangga yang diputar seperti saat menikmati buah alpukat.
“Mangga putar asli Kabupaten Pasuruan ini teksturnya lembut, tapi ada kenyalnya dan mengenyangkan,” kata Nurkholis, Senin (18/11). Ajakan untuk datang dan menikmati mangga putar khas Kabupaten Pasuruan tak hanya bicara semata. Dia sudah mencoba sendiri bagaimana sensasi makan mangga langsung dari pohonnya.
Termasuk cara memakan mangga yang beda dari makan mangga yang lain. “Makannya persis sepeti makan buah alpukat. Jadi, usai saya membelah di diameter buahnya, lalu saya putar buahnya dan langsung terbelah. Selanjutnya ambil sendok kemudian makan seperti kita makan buah alpukat,” jelas Nurkholis.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Pasuruan, Lilik Widji Asri menambahkan, para poktan mangga putar di Desa Oro-Oro Ombo Kulon memiliki lahan seluas total 246 hektare. Seluruh lahan tersebut sudah ditanami pohon mangga sejak lama. Ada yang dari bantuan pemerintah dan pihak lain, termasuk swadaya petani mangga.
Selama bursa mangga, para warga di sepanjang jalan di Desa Oro-Oro Ombo Wetan dan Oro Oro Ombo Kulon, juga berjualan dengan harga yang sangat murah. “Ada yang dijual sampai Rp 7 ribu per kilogram untuk grade bawah. Harga itu tetap manis dan berkualitas tapi bentuk mangganya saja yang tidak sempurna,” kata Lilik. (*)