Rembug Stunting Kediri, Mas Dhito Sayangkan Rendahnya Kepedulian Kebersihan Masyarakat Desil 1

oleh -63 Dilihat
69941435 1f07 4a11 b7da 389ecf932f1f
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana saat Rembug Stunting Kabupaten Kediri (Muhamad Dastian Yusuf)

KabarBaik.co – Guna mengevaluasi penyebab belum signifikannya penurunan angka stunting di daerah, Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menyoroti rendahnya kepedulian masyarakat terhadap kebersihan lingkungan, terutama di kalangan warga miskin kategori desil 1 hingga 4. Hal itu disampaikannya usai menghadiri kegiatan Rembuk Stunting Kabupaten Kediri yang digelar di gedung Bhagawanta Bahri, Selasa (28/10).

Menurut Bupati yang akrab disapa Mas Dhito tersebut, persoalan gizi bukan lagi menjadi faktor utama penyebab stunting di Kabupaten Kediri. Ia menilai bahwa perilaku hidup bersih menjadi tantangan baru yang justru lebih krusial.

“Sekarang penyebab utama bukan lagi soal gizi, tapi kesadaran kebersihan air. Masih ada warga yang tidak punya jamban, padahal kita sudah menargetkan ODF (Open Defecation Free),” tegasnya saat wawancara bersama awak media usai acara.

Mas Dhito juga meminta para camat untuk memperbarui data dan melakukan pendampingan intensif bagi warga di kelompok ekonomi bawah. Ia menilai kelompok masyarakat tersebut masih menghadapi persoalan serius dalam hal sanitasi dan perilaku hidup bersih.

Meski angka stunting di Kabupaten Kediri turun dari 13% menjadi 8%, penurunan 0,46% dianggapnya belum cukup signifikan.

“Penurunan memang ada, tapi hanya 0,46%. Bagi saya itu kurang. Target saya jelas, tekan di bawah 5%, kalau bisa nol sebelum masa jabatan saya berakhir,” ujarnya.

Lebih jauh, Mas Dhito juga menyoroti persoalan data akibat perpindahan lokasi pemeriksaan warga yang membuat hasil evaluasi tidak akurat.

“Banyak warga pindah-pindah tempat periksa. Enam bulan di Pos Jarak, lalu pindah enam bulan di PlosoKidul. Itu bikin data nggak valid,” jelasnya.

Sementara itu, Wakil Bupati Kediri sekaligus Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting Kabupaten Kediri, Hj. Dewi Maria Ulfa, menegaskan bahwa upaya penurunan stunting dilakukan secara kolaboratif dari tingkat kabupaten hingga desa.

“Langkah paling efektif adalah intervensi terstruktur dan kerja sama lintas sektor. Ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah, tapi juga seluruh pemangku kepentingan,” katanya.

Dewi juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Kediri baru-baru ini mendapat penghargaan sebagai kabupaten terbaik dalam percepatan penurunan stunting tingkat Jawa Timur.

“Alhamdulillah, berkat dukungan luar biasa dari Bupati dan seluruh elemen, Kabupaten Kediri meraih penghargaan terbaik. Tapi pekerjaan belum selesai, target kita tetap menurunkan angka stunting di bawah 5%,” tandasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Muhamad Dastian Yusuf
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.