Gresik – Kabupaten Gresik kedatangan mubaligh muda yang tengah digandrungi masyarakat, Gus Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam. Dai yang terkenal dengan ceramah lucu dan mudah dimengerti itu mengisi acara Festival Al Banjari dan Pengajian Umum di Desa Kedanyang, Kecamatan Kebomas, Minggu (30/7/2023) malam.
Rawuhnya pendiri majelis taklim Sabilu Taubah itu pun disambut antusias masyarakat. Sejak sore, para jemaah sudah berduyun – duyun mendatangi lokasi pengajian di Lapangan Desa Kedanyang. Para jemaah tampak semangat ngalap atau mencari berkah bersama dai kondang, Gus Iqdam.
Gus Muhammad Iqdam Kholid atau yang dikenal Gus Iqdam merupakan pengasuh Pondok Pesantren Mambaul Hikam, Blitar. Namanya dikenal luas masyarakat karena ceramahnya di Majelis Sabilu Taubah yang luwes dan mudah diterima masyarakat awam.
Potongan video ceramahnya banyak tersebar di media sosial. Baik itu Tik Tok, Instagram hingga YouTube. Ditonton ratusan ribu bahkan jutaan pasangan mata. Gus Iqdam juga identik dengan kata – katanya yang sekarang masyhur di berbagai kalangan, yakni ‘Dekengane Pusat’.
Sedikit tentang Gus Iqdam, mubaligh muda kelahiran 27 September 1994 itu merupakan anak terakhir dari empat bersaudara. Beliau memang lahir dan besar dari keluarga pesantren, dia adalah cucu dari pendiri Ponpes Mambaul Hikam, Blitar. Orang tuanya KH. Kholid dan Ny. Hj. Lanratul Farida.
Ceramah Gus Iqdam di Kota Santri, Gresik berhasil menyedot animo masyarakat. Tua – muda, pria – wanita tumpek blek memadati Lapangan Desa Kedanyang. Tidak hanya dari jemaah lokal, banyak yang datang dari luar daerah. Hal ini terbukti dari salah satu insiden anak yang terpisah dari orang tuanya.
“Di informasikan bagi orang tua dari Ananda Hafidz dari Jombang Perak, Ibu Indri bisa menghubungi panitia atau sumber suara,” kata pengumuman yang disiarkan panitia. Bocah berusia sekitar 5 tahun itu terpisah dari ibunya di tengah lautan jemaah yang memadati ceramah Gus Iqdam.
Jemaah lain adalah Miftaul Faiz. Pemuda asal Sangkapura, Bawean itu rela menyeberang lautan bersama istri dan anaknya untuk mengikuti pengajian umum tersebut. “Sebagai alumni pondok pesantren, mengikuti pengajian seperti ini adalah ikhtir ngalap barokah ulama,” katanya penuh semangat.
Betapa tidak, untuk mencapai daratan Gresik dia harus menyeberangi 81 mil lautan. Tentu bukan perjalanan yang cepat. Namun, hal tersebut terasa ringan dengan niat ikhlasnya mencari ilmu dan barokah para alim ulama. “Alhamdulillah ini bisa hadir bersama istri dan anak,” tandasnya.
Lalu, apa saja materi ceramah yang disampaikan Wong Pusat sapaan lain Gus Iqdam saat ceramah di Gresik. Hingga berita ini ditayangkan, dai kondang yang juga mencintai dunia otomotif itu belum memberikan tausiyahnya.(pra)