RSUD Ngantang Belum Dimanfaatkan Masyarakat, Ini Respons Anggota DPRD Kabupaten Malang

oleh -567 Dilihat
WhatsApp Image 2024 11 15 at 20.16.13
Fery Andi Suseko saat reses di rumahnya di Kecamatan Ngantang, Kabupaten Malang. (Foto: P. Priyono)

KabarBaik.co – RSUD Ngantang yang baru saja dibangun nampaknya belum semua masyarakat memanfaatkan dengan baik. Salah satunya karena rumah sakit tersebut masih kekurangan dokter spesialis untuk menangani berbagai macam penyakit.

Pemkab Malang hingga saat ini memiliki tiga RSUD yang tersebar di beberapa wilayah. Yakni, RSUD Kanjuruhan di Kecamatan Kepanjen, RSUD Lawang di Kecamatan Lawang, dan RSUD Ngantang di Kecamatan Ngantang.

Dengan memanfaatkan DBHCHT pada 2023 lalu, Dinas Kesehatan Kabupaten Malang mengalokasikan total anggaran Rp 17 miliar untuk membangun RSUD Ngantang. Beberapa waktu lalu, pembuatan ruang operasi modern yang dikenal dengan Modular Operation Theater (MOT).

Ruang operasi ini dirancang dengan konsep modern dan dilengkapi dengan fasilitas canggih, sehingga dapat digunakan untuk berbagai jenis operasi. Anggaran yang dihabiskan untuk hal itu sebesar Rp 14 miliar yang berasal dari DBHCHT.

Anggota Komisi IV DPRD Kabupaten Malang, Fery Adi Suseko mengatakan, tambahan fasilitas RSUD Ngantang telah dianggarkan Rp 11 miliar. “Dalam rapat kerja dengan Dinas Kesehatan, terungkap bahwa anggaran sebesar Rp11 miliar telah dialokasikan untuk RSUD Ngantang,” kata Andi saat reses di rumahnya, Jumat (15/11).

Dia berharap anggaran ini dapat segera dimanfaatkan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat. Namun, RSUD Ngantang masih kekurangan beberapa dokter spesialis, meskipun peralatan medis sudah memadai. “Targetnya pada tahun 2025 keluhan-keluhan ini akan segera ditanggapi,” paparnya.

”Dinas Kesehatan Kabupaten Malang juga meminta tambahan anggaran dan kami berkomitmen untuk tidak mempersulit proses ini, asalkan manfaatnya jelas untuk masyarakat,” tegas Andi.

Selain itu, lanjut Andi, perlu ada upaya untuk membangun citra positif RSUD Ngantang. Saat ini, meskipun sudah ada dokter umum yang berjaga, pasien lebih memilih Puskesmas Ngantang karena takut dengan rumah sakit yang masih baru. Karena itu, sosialisasi mengenai fasilitas canggih dan dokter terpercaya di RSUD Ngantang harus digencarkan.

“Saya juga menghimbau Dinas Kesehatan untuk segera mengadakan sosialisasi ke Puskesmas dan merangkul seluruh kepala desa. Tujuannya agar warga yang membutuhkan pelayanan RSUD diarahkan ke sana, mengingat banyak anggaran pemerintah yang telah dialokasikan,” tandasnya.

Harapannya dengan berdirinya RSUD Ngantang, masyarakat di Malang Barat, terutama yang berada di perbatasan Kediri dan Blitar, dapat lebih mudah mengakses pelayanan kesehatan. Selama ini, warga Ngantang lebih memilih rumah sakit di Kota Batu yang merupakan milik provinsi, bukan kabupaten. Dengan adanya RSUD Ngantang, diharapkan dapat meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Malang dan memberikan pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi warga Ngantang dan sekitarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: P. Priyono
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.