KabarBaik.co – Rasa duka menyelimuti dunia pesantren usai robohnya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Senin (29/9) sore.
Sebagai bentuk empati, keluarga besar Pondok Pesantren Darul Ulum (PPDU) Rejoso, Peterongan, Jombang menggelar salat gaib dan doa bersama pada Selasa (30/9) di Islamic Center pondok setempat.
Pengasuh PPDU, KH M Zulfikar As’ad atau Gus Ufik, mengatakan doa bersama ini ditujukan untuk para korban, khususnya santri yang tertimpa musibah.
“Kita berdoa semoga Allah SWT memberi ketabahan kepada mereka yang ditimpa musibah. Kalau ada di antara mereka yang wafat, insyaallah tergolong syahid karena meninggal dalam keadaan menuntut ilmu,” ujar Gus Ufik usai salat gaib.
Gus Ufik juga mengingatkan agar musibah tersebut menjadi pelajaran penting bagi seluruh pesantren. Menurutnya, aspek keselamatan di lingkungan pendidikan tidak boleh disepelekan.
“Hari ini kami ajak santri untuk mendoakan saudara-saudara kita, sekaligus mengingatkan bahwa ujian bisa datang kapan saja. Semoga pesantren di seluruh Indonesia senantiasa diberi perlindungan dan keberkahan,” tambahnya.
Selain doa bersama, Gus Ufik menyampaikan rencana untuk hadir langsung ke lokasi Ponpes Al Khoziny pada Selasa sore. Ia menilai dukungan moral antar pesantren sangat penting agar korban tetap tabah.
“Dukungan moril perlu kita berikan sesama Pondok Pesantren yang mengajak, mendidik para santri agar menjadi generasi unggul dan tetap di jalan yang benar,” tegasnya.
Berdasarkan data terbaru, bangunan Ponpes Al Khoziny ambruk mendadak usai sholat Ashar. Tim SAR gabungan berhasil mengevakuasi 102 orang, terdiri dari 91 santri selamat dengan evakuasi mandiri dan 11 orang dievakuasi petugas.
Namun, satu korban dilaporkan meninggal dunia. Sementara itu, 77 orang mengalami luka-luka. Rinciannya, 34 dirawat di RSUD Sidoarjo, 38 di RS Siti Hajar, dan 4 di RS Delta Surya.
Hingga Selasa pagi, masih ada sekitar 38 orang yang dilaporkan belum ditemukan dan diduga tertimbun reruntuhan bangunan.
“Semoga semua korban segera ditemukan, yang luka diberi kesembuhan, dan keluarga yang kehilangan diberi kekuatan,” tutup Gus Ufik.
