Sedekah Dusun Jadi Momen Syukur-Pelestarian Budaya, Bupati Jombang: Wujud Cinta ke Desa

oleh -169 Dilihat
486fb3fe cc3e 4d3e 8e7e c4cdacc87703
Warsubi didampingi istri ketika menghadiri acara sedekah Dusun (Istimewa)

KabarBaik.co – Bupati Jombang Warsubi mengatakan bahwa tradisi Sedekah Dusun bukan sekadar seremoni tahunan semata. Warsubi menegaskan sedekah dusun merupakan bentuk rasa syukur kepada Allah SWT atas rezeki, keselamatan, dan keberkahan yang diterima masyarakat.

“Semoga seluruh warga Dusun Kawur pinaringan sehat, panjang umur, manfaat barokah, keluarganya sakinah mawadah warahmah, putra putrinya soleh solihah, pikantuk rezeki saking Allah yang melimpah ruah,” ujar Warsubi saat menghadiri acara Sedekah Dusun di Dusun Kawur, Desa Keras, Diwek, Jombang, Minggu (6/7).

Tradisi ini juga disebut sebagai bentuk pelestarian budaya leluhur yang sarat dengan nilai-nilai gotong royong dan solidaritas sosial.

“Kegiatan ini dalam rangka uri-uri kebudayaan, meningkatkan kebersamaan, gotong royong dan guyub rukun membangun desa yang kita cintai ini,” tambahnya.

Warsubi juga menyoroti pentingnya merawat tradisi di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital. Ia berharap tradisi seperti Sedekah Dusun bisa menjadi sarana edukatif untuk menanamkan rasa cinta terhadap desa pada generasi muda.

“Ini penting agar anak-anak muda tetap memiliki akar budaya yang kuat dan tidak melupakan jati diri desa,” ucapnya.

Dalam kesempatan itu, Warsubi turut bersyukur atas naiknya harga gabah yang kini berada di kisaran Rp 6.500–Rp 7.000 per kilogram. Menurutnya, harga ini membawa angin segar bagi para petani, khususnya di Desa Keras.

“Kami berharap ini bisa meningkatkan kesejahteraan petani,” kata dia.

Pemkab Jombang, lanjut Warsubi, telah melakukan rekonstruksi anggaran APBD. Ia menyebut, sebanyak 80% anggaran kini difokuskan untuk pembangunan desa.

“Alokasi anggaran sudah kami upayakan sesuai janji politik, yaitu Rp 800 juta hingga Rp 1 miliar per desa per tahun,” jelasnya.

Selain itu, mulai tahun 2026, Pemkab Jombang akan mengalokasikan tunjangan untuk ketua RT sebesar Rp 1,8 juta per tahun serta dana operasional RT senilai Rp 3,2 juta per tahun. Semua anggaran ini diharapkan langsung menyentuh aktivitas di tingkat RT.

Warsubi juga meminta Kepala Desa untuk menerbitkan SK Dasawisma serta berkomitmen memberi perhatian lebih kepada Posyandu, takmir masjid, pegiat seni, dan elemen masyarakat lainnya yang mendukung pembangunan desa.

“Seluruh upaya ini demi mewujudkan Jombang yang Maju dan Sejahtera untuk semua,” tegasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Imam Wahyudiyanta


No More Posts Available.

No more pages to load.