Sekolah Rakyat Segera Dibangun di Sidayu, Plt Bupati Gresik Pastikan Tak Ganggu Penerimaan Siswa Lembaga Lain

oleh -761 Dilihat
IMG 20250510 WA0068

KabarBaik.co – Plt Bupati Gresik Asluchul Alif memastikan pembangunan Sekolah Rakyat di Racitengah, Kecamatan Sidayu, tidak akan mengganggu jumlah penerimaan siswa baru di lembaga pendidikan lain di sekitar wilayah tersebut. Pernyataan ini ia sampaikan dalam Forum Komunikasi Publik Pembangunan Sekolah Rakyat yang berlangsung di pendopo kecamatan Sidayu.

Forum ini turut dihadiri oleh perwakilan perangkat daerah seperti Bappeda, Dinas Pendidikan, Dinas Sosial, CKPKP, DPMPTSP, hingga tokoh agama, tokoh masyarakat, dan para kepala desa sekecamatan Sidayu. “Persentase siswa dari Kecamatan Sidayu sangat kecil. Sekolah Rakyat hanya ditujukan bagi anak-anak dari desil 1 dan 2 atau mereka yang berada di tingkat kemiskinan ekstrem,” tegas Asluchul Alif.

Ia merinci data kemiskinan ekstrem berdasarkan wilayah. Kecamatan Sangkapura menjadi wilayah dengan jumlah anak dari desil satu terbanyak, yakni 5.000 anak. Disusul Menganti dengan 3.000, Driyorejo 2.700, dan Sidayu hanya sekitar 600 anak.

Jika dibandingkan dengan kapasitas tampung Sekolah Rakyat yang dirancang untuk 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA, maka kontribusi siswa dari Sidayu dinilai sangat amat kecil. “Jadi saya pastikan tidak akan Sekolah Rakyat ini akan menggerus siswa baru dari lembaga pendidikan yang sudah ada di Sidayu,” jelasnya.

Namun, Alif juga menolak jika tidak ada anak dari Sidayu yang diterima di Sekolah Rakyat. Ia menilai hal itu justru tidak adil dan dapat menimbulkan kecemburuan sosial. “Pasti akan ada masyarakat Sidayu yang ingin masuk. Tapi kami pastikan, proporsinya sangat kecil,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa proses penerimaan siswa baru sepenuhnya dikendalikan oleh pemerintah daerah melalui Dinas Sosial yang memiliki data valid mengenai anak-anak dari desil 1 dan 2. “Tidak boleh ada anak titipan. Komitmen kami adalah transparansi,” katanya, dengan menegaskan menutup ruang intervensi dari pihak luar dalam proses seleksi.

Langkah ini pun mendapat dukungan penuh dari Camat Sidayu, Suwartono, yang menilai pembangunan Sekolah Rakyat sebagai kebijakan strategis untuk memutus rantai kemiskinan ekstrem di Gresik. “Targetnya jelas, anak-anak dari keluarga di desil 1 dan 2. Maka tidak akan berdampak pada penerimaan siswa lembaga pendidikan yang sudah ada,” katanya.

Suwartono juga menyebut bahwa sosialisasi pembangunan Sekolah Rakyat telah dilakukan dalam berbagai forum komunitas, termasuk dengan organisasi keagamaan di wilayah Sidayu. Ia berharap kehadiran sekolah ini turut mendongkrak perekonomian lokal.

Dengan pendekatan berbasis data dan prinsip transparansi, Pemerintah Kabupaten Gresik berambisi menjadikan Sekolah Rakyat sebagai batu loncatan bagi anak-anak dari keluarga termiskin untuk keluar dari siklus kemiskinan struktural yang selama ini membelenggu tanpa mengganggu lembaga atau institusi pendidikan lain di sekitarnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.