KabarBaik.co – Dalam rangka memperingati Hari Bhayangkara ke-79, Polresta Malang Kota menggelar Turnamen Sepak Bola Amputasi bertajuk “Kapolresta Cup Malang Kota 2025”, yang berlangsung di Mini Soccer Lapangan Luar Stadion Gajayana, Kota Malang.
Turnamen dibuka oleh Wakapolresta Malang Kota, AKBP Oskar Syamsuddin, dan dihadiri jajaran Forkopimda Kota Malang, Pejabat Utama (PJU) Polresta, Kadisporapar Kota Malang, Pembina PSAI Malang Raya, serta peserta dari berbagai klub sepak bola amputasi se-Jawa Timur.
AKBP Oskar menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya turnamen yang menjadi simbol komitmen Polri terhadap inklusivitas dan pemberdayaan penyandang disabilitas. “Turnamen ini bukan hanya ajang kompetisi, tetapi juga simbol semangat, kekuatan, dan inspirasi. Kami ingin menunjukkan bahwa semua orang punya kesempatan untuk berprestasi, termasuk para atlet amputasi,” ujar Oskar.
Turnamen ini diikuti oleh enam tim yakni Persama Malang, Persabat Kota Batu, Persaid Jember, Persas Surabaya, Persawangi Banyuwangi, dan Persam Madura.
Tampil sebagai juara, Persama Malang berhasil menaklukkan Persaid Jember di partai final dan berhak membawa pulang trofi serta uang pembinaan sebesar Rp 7.500.000. Sementara Persaid Jember sebagai runner-up menerima Rp 5.000.000.
Posisi ketiga diraih oleh Persawangi Banyuwangi yang menerima Rp 3.000.000, sedangkan Persas Surabaya berada di posisi keempat dan membawa pulang Rp 1.000.000.
Tak hanya itu, penghargaan individu juga diberikan kepada Aditya sebagai pemain terbaik, dan Sahata Sianturi sebagai top skor, masing-masing menerima uang pembinaan Rp 500.000 dari Polresta Malang Kota.
Penyerahan hadiah dilakukan oleh Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, Wakil Wali Kota, Ketua DPRD, Kapolresta, dan Wakapolresta Malang Kota. Wahyu Hidayat menilai turnamen ini sangat inspiratif dan mendukung penuh kegiatan yang mempromosikan sepak bola amputasi.
“Turnamen ini bisa menjadi ajang promosi Kota Malang, apalagi menjelang Porprov Jatim ke-IX. Semoga menjadi motivasi dan inspirasi bagi atlet penyandang disabilitas,” ujarnya. Kegiatan ini merupakan bagian dari program Polresta Malang Kota untuk mempererat sinergi sosial, menciptakan suasana kondusif di masyarakat, serta mendukung komunitas olahraga inklusif di Malang Raya.
Dengan semangat Polri Presisi, turnamen ini diharapkan menjadi contoh kegiatan humanis yang menjunjung tinggi nilai keberagaman, solidaritas, dan kesetaraan dalam olahraga. (*)
