KabarBaik.co – Program seragam gratis untuk siswa SD dan SMP di Kabupaten Jombang dipantau ketat oleh pemerintah daerah. Wakil Bupati Jombang, Salmanudin Yazid, bersama Sekda Agus Purnomo melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah penjahit di Kecamatan Plandaan, Senin (7/7). Tujuannya untuk memastikan pelaksanaan program berjalan transparan tanpa pungutan liar.
“Hari ini tadi kami baru saja selesai Paripurna, langsung kami meluncur ke Kecamatan Plandaan. Kami sidak tiga titik sekaligus untuk memastikan tidak ada potongan, tidak ada titipan. Beberapa titik sudah kami survei dan tidak ada hal seperti yang diberitakan,” tegas Gus Wabup, sapaan akrab Salmanudin Yazid.
Gus Wabup menjelaskan bahwa harga pembuatan seragam sudah ditetapkan, yakni Rp 105 ribu untuk tingkat SMP dan Rp 95 ribu untuk SD, sebelum dikenakan pajak. “Kainnya mulai minggu depan, sekarang sudah mulai bisa dicicil. Saya minta kepada para penjahit untuk mengukur langsung setiap siswa, agar datanya akurat. Jadi tidak menggunakan ukuran S/M/L lagi. Ukurannya juga saya minta dilonggarkan 1-2 cm supaya tidak kekecilan. Lebih baik kebesaran sedikit,” ujarnya.
Salah satu penjahit di daerah Tunggorono, Ernawati, membenarkan bahwa tidak ada potongan dalam pelaksanaan program ini. Bahkan, keuntungan yang didapat justru lebih besar dari biasanya.
“Semua sesuai. Kami dapat keuntungan sekitar 15 persen, itu lebih besar dari biasanya. Kalau borongan pribadi, biasanya cuma Rp 50-60 ribu. Kami ditargetkan selesai sesuai waktu yang ditentukan. Saya saat ini memiliki 15 penjahit. Biasanya bisa menghasilkan 60 setel setiap hari,” kata Ernawati.
Gus Wabup menekankan bahwa pembayaran upah bagi penjahit juga harus sesuai kesepakatan agar tidak ada pihak yang dirugikan. “Kami akan terus memantau sampai seragam benar-benar sampai ke siswa dengan ukuran yang pas, tepat waktu, dan tanpa pungutan apa pun,” pungkasnya. (*)
