Oleh: Muhammad Ikhwan
Tidak terasa, Kombes Pol Nanang Haryono telah mengemban amanah sebagai Kapolresta Banyuwangi hampir 10 bulan. Sejak tongkat komando dipegang, perwira menengah kelahiran Tondomulo, Kecamatan Kedungadem, Bojonegoro, 8 Maret 1977 itu telah menanamkan kesan tersendiri di hati masyarakat Banyuwangi. Apalagi, sejumlah prestasi membanggakan turut ditorehkan. Paling menonjol adalah pemberantasan mafia tanah hingga berhasil menyelamatkan kerugian negara Rp 17 miliar. Selain itu, perang melawan Narkoba juga layak dicatat.
Menariknya lagi, prestasi Nanang dalam memimpin Polresta Banyuwangi mendapat penghargaan dari Kapolda Jatim, Irjen Imam Sugianto.
Penghargaan diberikan atas keberhasilan Nanang memimpinTim Satreskoba mengungkap jaringan sabu yang terhubung dengan Bali dan beberapa wilayah di Jatim dengan barang bukti sebanyak 7 Kg sabu-sabu.
Bahkan, dalam Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2024 selama kurun waktu 11-22 September, Tim Satreskoba Polresta Banyuwangi yang dipimpinnya kembali berhasil membongkar kasus peredaran narkoba dengan jumlah barang bukti yang luar biasa.
Total ada 39 kasus yang berhasil diungkap dengan jumlah 43 tersangka. Dari tangan para tersangka polisi menyita 23 item barang bukti antara lain 1,6 kilogram sabu, 35,71 gram ganja dan 11.078 butir trilhexypenidyl.
Di sisi lain, mafia tanah yang selama ini menghantui masyarakat miskin dan kurang mengerti hukum juga menjadi perhatian khusus mantan Kapolres Tuban ini.
Di tangan Nanang, jajaran Polresta Banyuwangi berhasil menyelamatkan uang Negara Rp 17 miliar. Prestasi gemilang ini pun mendapat apresiasi tinggi dari Menteri ATR/BPN RI, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Bahkan, Menteri AHY menyampaikan apresiasi itu secara khusus saat mengunjungi Banyuwangi pada Minggu (17/3) silam.

Selain itu, selama di Banyuwangi, pria lulusan Akpol tahun 2000 ini juga berfokus untuk memberantas persoalan perempuan dan anak. Oleh karenanya digagas berbagai program yang berfokus pada persoalan itu.
Salah satu yang digagas Biro SDM Polresta Banyuwangi adalah Kopi Osing (Konseling Psikologi). Inovasi ini tidak hanya berfokus pada penanganan kasus perempuan dan anak, melainkan juga pada pendampingan hukumnya.
Salah satu yang berhasil ditangani dengan program ini adalah kasus KDRT yang menimpa artis Sharon Milan. Kasus ini sempat viral hingga mendapat perhatian dari Uya Kuya.
Polresta Banyuwangi dinilai sangat tanggap menanangani kasus ini. Oleh karenanya, Nanang pun mendapat sanjungan yang disampaikan di acara podcast Uya Kuya. Uya Kuya dan Sharon kompak menilai Polresta Banyuwangi sangat responsif dalam menangani kasus KDRT yang dialami Sharon Milan.
“Salut pada Kapolresta Banyuwangi dan seluruh jajarannya yang telah sangat cepat menangani kasus ini,” ungkap Uya Kuya dalam podcast tersebut.
Keberhasilannya menangani kasus Sharon Milan juga kembali mengantarkan Nanang meraih penghargaan dari Kapolda Jatim, Irjen Pol Imam Sugianto. Penghargaan itu diserahkan seusai upacara Hari Kesaktian Pancasila di Mapolda, Selasa (1/10) lalu.
Persoalan stunting juga menjadi perhatian yang serius dengan menggelar kegiatan di halaman Mapolresta Banyuwangi. Ribuan anak-anak mendapatkan atensi khusus kesehatan Polresta Banyuwangi.
Selain itu selama menjabat di Banyuwangi pria yang dikenal tegas dan humanis ini juga menggagas berbagai program percepatan penanganan konflik. Seperti di Desa Pakel, Kecamatan Licin antara warga dengan PT. Bumisari.
Sejak April 2024 lalu, dengan diinisiasi Kapolresta Banyuwangi Kombes Pol Nanang Haryono, upaya menciptakan Desa Pakel yang damai dan sejahtera digaungkan. Program bantuan tali asih pun diluncurkan. Yakni, setiap warga Desa Pakel, dibuktikan dengan KTP, berhak atas bantuan Rp 3 juta per orang dari PT Bumisari.
Selanjutnya, penerima tali asih juga mendapat kesempatan untuk ikut bekerja di Perkebunan PT Bumisari. Tak hanya itu, mereka juga mendapat kesempatan untuk melakukan aktivitas pertanian di tanah negara wilayah Sektifikat Hak Guna Usaha (HGU) PT Bumisari, di bawah tegakan atau di bawah komoditas tanaman perkebunan.
Kurang lebih sudah ada ribuan warga yang menerima tali asih ini.
Upaya ini bahkan mendapat pujian dan apresiasi dari Bupati Banyuwangi saat itu, yakni Ipuk Fiestiandani. Menurut Ipuk, dukungan yang diberikan merupakan wujud sinergisitas antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi dan Polresta Banyuwangi. Terlebih konflik sosial yang terjadi di Desa Pakel sudah sangat berkepanjangan.
“Pakel ini menjadi PR (Pekerjaan Rumah), masalah lama. Nanti kolaborasi dengan Polresta akan mempermudah penyelesaian. Yang kemarin sulit, perlahan-lahan terurai,” kata Ipuk usai menghadiri upacara Hari Bhayangkara ke-78 di Taman Blambangan, Senin (1/7) silam.
Catatan KabarBaik.co, selama menjabat di sejumlah tempat, Nanang Haryono selalu meninggalkan jejak prestasi membanggakan dalam kinerjanya.
Ia dikenal sebagai pejabat Polri yang fokus pada peningkatan keamanan dan ketertiban serta pelayanan maksimal untuk masyarakat.(*)