KabarBaik.co – Pagi itu, Ibu Maria Bitatahu Beretallo, 72 tahun, tidak lagi cemas memikirkan stok elpiji. Di usianya yang senja dan hanya tinggal berdua dengan suami di Rungkut Menanggal Harapan, Surabaya, urusan dapur kini terasa jauh lebih tenang. Sejak berlangganan Jaringan Gas (Jargas) dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN), Maria merasakan sebuah kemudahan besar.
“Saya sangat terbantu, tidak takut kehabisan gas sewaktu-waktu seperti saat masih pakai tabung,” tuturnya saat ditemui di rumahnya, Kamis (30/10).
Maria berharap, program Jargas PGN ini dapat menjangkau lebih banyak wilayah yang sudah siap menerima pembangunan.
Kisah Ibu Maria hanyalah satu dari 207.292 pelanggan yang kini mengandalkan gas bumi sebagai energi utama di wilayah timur dan tengah Indonesia. Di tengah tantangan ketersediaan energi substitusi, Subholding Gas PT Pertamina (Persero) ini terus menegaskan perannya sebagai lokomotif penyaluran energi bersih, dengan menjadikan Surabaya sebagai denyut nadi utamanya.

Surabaya, Pusat Penggerak Roda Ekonomi
Data kinerja PGN Sales and Operation Region III (SOR III) per September 2025 menunjukkan capaian historis yang mencengangkan: total gas bumi yang tersalurkan mencapai 245,21 BBTUD (Billion British Thermal Unit per Day).
Volume masif ini didominasi oleh segmen Ritel dengan kontribusi sebesar 59 persen, sebuah indikasi bahwa manfaat gas telah meresap luas ke berbagai sektor kehidupan.
Di antara tujuh area utama yang dilayani PGN SOR III, Kota Pahlawan, Surabaya, berdiri sebagai sentra vital yang tak tertandingi. Selain mencatatkan jumlah pelanggan tertinggi mencapai 59.224, Surabaya juga menyumbang volume gas terbesar, yakni 125,58 BBTUD.
General Manager PGN SOR III, Hedi Hedianto, menjelaskan bahwa dominasi ini tak lepas dari peran Surabaya sebagai hub utama bagi bisnis Korporat dan Industri di Jawa Timur.
“Surabaya menjadi pusat penting. Penyaluran Korporat, yang mencapai 67,64 BBTUD, terpusat di sini dan Semarang. Hal ini menunjukkan betapa vitalnya gas bumi dalam menggerakkan roda ekonomi industri besar,” jelas Hedi.
Fokus Ritel, Membumikan Energi Baik
Meskipun penyaluran industri terpusat di Surabaya, PGN tidak melupakan segmen domestik. Wilayah Pasuruan (40.716 pelanggan) dan Sidoarjo (25.215 pelanggan) menjadi benteng kuat Jawa Timur di sektor rumah tangga dan UKM. Menariknya, dua area ini hampir sepenuhnya didominasi oleh penyaluran Ritel, sebuah fakta yang menggarisbawahi komitmen PGN untuk memprioritaskan kebutuhan domestik.
Secara keseluruhan, kinerja data per September 2025 mencerminkan fokus utama perusahaan pada pelayanan Rumah Tangga (RT). Dari total pelanggan, sebanyak 206.185 pelanggan berada di segmen RT, baik melalui jaringan pipa (JRG) maupun non-jaringan pipa.
“Mayoritas pelanggan kami adalah Rumah Tangga. Ini menegaskan bahwa layanan inti perusahaan sangat membumi dan menyentuh kebutuhan residensial, seperti yang dirasakan Ibu Maria. Segmen Komersial Industri dan Publik/Komersial memang minoritas, namun krusial, dengan Surabaya dan Sidoarjo menjadi simpul utama layanannya,” tutup Hedi.
Ambisi Perluasan dab Tantangan di Balik Pipa
Mengantisipasi pertumbuhan ini, PGN SOR III tancap gas dalam pengembangan infrastruktur, terutama melalui perluasan Jargas Rumah Tangga. Mereka menargetkan penambahan signifikan sebanyak 59.990 Sambungan Rumah (SR) hingga akhir tahun 2026.
Pengembangan Jargas ini akan difokuskan di area-area strategis di Jawa Timur, termasuk di 9 kecamatan di Surabaya (Gubeng, Sukolilo, Mulyorejo, Tandes, Sambikerep, Benowo, Sukomanunggal, Rungkut, dan Gunung Anyar) serta 2 kecamatan di Gresik (Kebomas, dan Gresik kota).
Perluasan ambisius ini bukan tanpa hambatan. PGN harus berhadapan dengan dua kendala utama: pertama, keminatan pelanggan di tengah ketersediaan energi substitusi lain dengan harga kompetitif, dan kedua, kendala perizinan dengan Pemerintah Kota setempat di area-area tertentu.
Menanggapi kendala ini, Hedi Hedianto memastikan perusahaan tidak tinggal diam. “Tantangan energi substitusi yang lebih murah kami hadapi dengan terus mengedukasi masyarakat tentang keunggulan jangka panjang gas bumi: lebih aman, lebih praktis, dan yang terpenting, lebih ramah lingkungan,” tegasnya.
Sementara itu, masalah perizinan diatasi dengan menjalin komunikasi intensif dan sinergi yang kuat dengan pemerintah daerah, demi memastikan pembangunan Jargas berjalan mulus dan membawa manfaat bagi masyarakat luas.
Dengan strategi ekspansi yang agresif dan fokus pelayanan yang membumi, PGN SOR III kini tidak hanya berjuang menjaga pasokan, tetapi juga secara fundamental mengubah lanskap energi di Jawa Timur dan sekitarnya, menjadikannya tonggak penting dalam transisi menuju masa depan energi yang lebih bersih dan efisien.


 
													




