Tahun Ajaran Baru, Pengerajin Tas di Jombang Raup Omzet Puluhan Juta

oleh -105 Dilihat
WhatsApp Image 2025 07 07 at 12.15.52
Suntoro, pengrajin tas asal Ngoro Jombang. (Foto: Teguh)

KabarBaik.co – Momen tahun ajaran baru membawa berkah tersendiri bagi Suntoro 51 tahun, seorang pengerajin tas asal Dusun Genjong, Desa Sidowarek, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang. Ia mengaku mengalami lonjakan pesanan tas sekolah hingga 40 persen dibanding hari-hari biasa.

“Pemesanan sudah mulai terasa sejak bulan Desember sampai bulan Juli seperti sekarang ini. Memang momen tahun ajaran baru ini membawa keberkahan,” ujar Suntoro saat ditemui, Senin (7/7).

Selama masa lonjakan ini, Suntoro telah memproduksi lebih dari 100 tas, bahkan totalnya bisa mencapai 200 unit. Sedangkan pada hari-hari biasa, ia hanya memproduksi sekitar 60–70 tas, bahkan lebih banyak fokus membuat tas untuk perlengkapan kamera.

“Pesanan sudah masuk lebih dari 50 tambahan. Tapi saya tetap melayani semuanya sesuai antrean, baik tas sekolah maupun tas kamera,” imbuhnya.

Suntoro memperkirakan peningkatan pesanan tas sekolah akan terus berlanjut hingga awal atau pertengahan Agustus. Setelah itu, pemesanan akan mulai menurun dan kembali normal. “Biasanya masih ada pesanan susulan, tapi jumlahnya tidak banyak, hanya sekitar 10 sampai 15 biji saja,” katanya.

Selama periode Desember hingga Juni, Suntoro mencatat pendapatan mencapai lebih dari Rp25 juta dari penjualan tas sekolah untuk jenjang SD, MI, dan SMP. Harga tas produksinya pun cukup terjangkau. Untuk ukuran kecil, tas dibanderol mulai Rp 35.000, sementara untuk tas dengan tambahan sablon harganya naik menjadi Rp 40.000.

“Harga tas saya masih terjangkau. Paling mahal cuma Rp 40.000, tidak sampai Rp 50.000,” jelas dia. Menariknya pemesanan tas hasil produksi Suntoro tidak hanya datang dari wilayah Jombang saja. Ia bahkan menerima pesanan dari luar daerah, seperti Kediri, Batu, hingga luar pulau Jawa seperti Bali.

“Paling jauh sampai ke Tanah Lot, Desa Tabanan, Bali. Di Jawa, pemesanan banyak dari Kediri, Batu, dan seputaran Jombang,” ujarnya.

Meski pesanan meningkat drastis, Suntoro mengaku tidak mengalami kendala dalam bahan baku. Harga dan stok bahan masih stabil dan tersedia di berbagai daerah. “Harga bahan baku masih stabil, tidak ada kenaikan. Per meternya Rp 17.000, satu roll seharga Rp 600.000. Stok juga masih melimpah di Mojokerto, Malang, dan Sidoarjo,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Teguh Setiawan
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.