Tak Semua Pulang: 443 Jemaah Haji Wafat, Hari Ini Operasional Pemulangan Berakhir

oleh -547 Dilihat
KAKBAH

KabarBaik.co – Proses pemulangan jemaah haji Indonesia dari Arab Saudi bakal berakhir hari ini (10/7). Sebagian dari mereka tiba di Tanah Air besok (11/7) waktu setempat. Pemulangan tersebut sekaligus menandakan penutupan operasional pemulangan jemaah haji 1446 H/2025 M.

Pemulangan jemaah haji gelombang pertama berlangsung sejak 11 Juni hingga 25 Juni lalu. Tahun ini, Indonesia mendapatkan kuota sebanyak 221.000 jemaah. Berdasarkan data Siskohat yang dilihat Kamis (10/7), pukul 06.00 WIB, sudah sebanyak 198.600 jemaah atau 97,71 persen yang telah dipulangkan. Dari total 525 kloter, yang sudah tiba di Tanah Air sebanyak 513 kloter. Sisanya berlangsung hari ini.

Beberapa kloter yang dalam proses pemulangan hari ini adalah dari Debarkasi Surabaya (SUB) 3 kloter, Solo (SOC) 4 kloter, JKG (Jakarta) 1 kloter, JKS (Jakarta–Bekasi) 2 kloter, dan KJT (Kertajati–Bandung) 2 kloter. Adapun jemaah dari debarkasi lainnya, proses pemulangan sudah rampung.

Meskipun proses pemulangan relatif berjalan lancar dan sesuai jadwal, catatan duka masih mewarnai akhir perjalanan ibadah haji tahun ini. Berdasarkan data Siskohat per 10 Juli, sebanyak 443 jemaah Indonesia wafat selama penyelenggaraan haji. Secara kuantitas, angka kematian ini mendekati jumlah kematian tahun lalu yang tercatat sebanyak 461 orang.

Namun perlu dicatat, total kuota haji tahun lalu mencapai 241.000 jemaah. Artinya, secara persentase, angka kematian jemaah pada tahun ini tercatat lebih besar, yakni mencapai 0,020 persen dari kuota. Adapun musim haji 2024, persentasenya 0,019 persen. Fakta ini mesti menjadi catatan serius segenap pemangku kebijakan.

Mayoritas jemaah yang meninggal adalah lansia atau berusia di atas 64 tahun. Totalnya mencapai 64,6 persen, dengan penyakit bawaan seperti jantung, gangguan pernapasan, stroke, serta dehidrasi akibat suhu ekstrem di Tanah Suci yang sempat mencapai 47–50 derajat Celsius.

Selain jemaah meninggal, ada 14 jemaah haji yang masih menjalani perawatan intensif di fasilitas kesehatan Arab Saudi. Beberapa dirawat di rumah sakit pemerintah Arab Saudi, sedangkan lainnya berada di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI). Pemerintah akan terus memantau dan merawat mereka hingga dinyatakan layak diterbangkan pulang.

Sementara itu, Kemenag juga masih terus melakukan pencarian terhadap tiga jemaah haji Indonesia yang hilang di Tanah Suci. Ketiganya diketahui hilang saat penyelenggaraan ibadah haji 1446 H/2025 M hingga saat ini. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyebut pencarian masih terus berlangsung. Kemenag melibatkan sejumlah pihak, baik dari Indonesia maupun otoritas lokal di Arab Saudi. “Sedang kita cari. Setiap tahun selalu ada yang hilang. Bahkan ada yang masuk rumah sakit tahun lalu masih di sana,” ujar Nasaruddin Umar kepada awak media usai acara Kick Off Musabaqah Qira’atil Kutub di Kantor Kemenag, Jakarta, Selasa (8/7).

Ketiga jemaah itu adalah Nurimah, 80, jemaah kloter 19 Embarkasi Palembang (PLM). Nurimah dilaporkan pergi dari hotel 614 dan tak kembali lagi sejak 28 Mei atau dua hari setelah tiba di Makkah. Kedua, Sukardi, 67, jemaah kloter 79 Embarkasi Surabaya (SUB). Sukardi dilaporkan pergi dari hotel 813 dan tak kembali lagi sejak 29 Mei atau dua hari setelah tiba di Makkah. Ketiga, Hasbulah, 73, jemaah kloter 7 Embarkasi Banjarmasin (BDJ). Hasbullah dilaporkan meninggalkan hotel 709 pada Selasa (17/6) dini hari.

Dengan berakhirnya fase pemulangan pada 10 Juli 2025 ini, tuntas sudah siklus operasional haji tahun ini. Namun bagi ratusan keluarga di Tanah Air, kepulangan tahun ini membawa kepedihan karena orang yang mereka lepas dengan doa, tak kembali menjejakkan kaki ke rumah. Sebuah akhir yang sunyi, sekaligus mengingatkan bahwa ibadah haji bukan sekadar perjalanan spiritual, tetapi juga pengabdian yang menuntut kesiapan fisik, mental, dan sistem yang mumpuni. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Editor: Supardi Hardy


No More Posts Available.

No more pages to load.