Tenggelam saat Tangkap Bebek, Pria Cilacap Ditemukan Tewas di Dasar Sungai Citanduy

oleh -687 Dilihat
0c9055c1 3317 4e65 b198 abccdb38aab7
Evakuasi jasad Kuswanto di Sungai Citanduy menggunakan perahu karet Basarnas. (Foto: */Ist)

KabarBaik.co – Kuswanto (40), korban tenggelam yang merupakan warga Desa Rawaapu, Kecamatan Patimuan, Kabupaten Cilacap, ditemukan meninggal dunia di dasar Sungai Citanduy, Jumat (15/3) pukul 10.30 WIB.

Jasad Kuswanto selanjutnya dievakuasi dan dibawa ke rumah duka untuk dilakukan pemulasaran.

Penemuan Kuswanto ini berkat usaha keras tim SAR gabungan yang membagi tim menjadi 2 SRU dengan menyisir permukaan air
menggunakan LCR dan penyisiran darat dengan berjalan kaki, serta pemantauan udara menggunakan drone thermal.

Komandan Tim SAR Gabungan,
Amin Riyanto menyebut, korban ditemukan saat penyelam dari Basarnas Cilacap menyisir dasar sungai, dan menemukan korban dalam kondisi meninggal dunia. “Sekitar 50 meter ke arah hilir dari lokasi kejadian,” katanya.

Peristiwa yang menimpa Kuswanto ini tak pelak menyadarkan kita.

Hanya demi menyelamatkan seekor bebek yang dibuang ke sungai, ia harus membayar mahal keselamatan dirinya dan
tenggelam di sungai.

Menurut informasi dari Kapolsek Patimuan, Kamis (14/3) sekitar pukul 14.20 WIB, Kuswanto bersama rekannya sedang memancing ikan di Sungai Citanduy. Tiba-tiba mereka melihat ada orang membuang bebek ke sungai.

Sontak Kuswanto menceburkan diri ke sungai untuk mengejar bebek tersebut.

Setelah mendapat dua ekor, Kuswanto menepi dan menaruh bebek tersebut. Kemudian berenang kembali ke tengah sungai.

Namun, Kuswanto seperti kelelahan untuk menepi. Lantas ia terlihat tenggelam secara tiba-tiba.

Rekannya langsung berteriak minta tolong kepada warga sekitar.

“Dengan telah diketemukannya korban, maka Operasi SAR dinyatakan selesai. Dan seluruh unsur yang terlibat dikembalikan ke kesatuannya masing-masing dengan ucapan terimakasih,” tutup Amin Riyanto, Komandan Tim SAR Gabungan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Estanto Prima Yuniarto
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.