Terop Roboh Timpa Peserta Jambore Pramuka Gresik 2023, Evakuasi Gunakan Pesawat TNI-AL

oleh -999 Dilihat

GRESIK – Seorang peserta Jambore Pramuka Gresik 2023 terpaksa dievakuasi menggunakan pesawat Casa U-6215 milik TNI AL.

Korban tertimpa terop saat acara jambore di Lapangan Desa Sukalela, Kecamatan Tambak, Pulau Bawean tersebut. Korban harus segera dibawa ke daratan untuk mendapatkan perawatan medis.

Peserta berinisial APS asal Wringinanom, Gresik itu dikabarkan mengalami penggumpalan darah di bagian kepala.

Karena kondisi darurat, korban terpaksa dijemput menggunakan pesawat milik TNI AL. Evakuasi peserta yang masih berstatus pelajar itu berlangsung dramatis.

Pesawat milik TNI-AL mendarat sekitar 08.00 WIB dan langsung lepas landas sekitar pukul 08.39 WIB, Selasa (17/10/2023) di Bandar Udara Harun Thohir, Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak, Bawean. Terbang kembali ke Bandar Udara Juanda, Surabaya.

Baca juga:  TNI AL Tanam Mangrove di Pantai Cemara Banyuwangi, Jaga Habitat Penyu dari Abrasi

Sekretaris Kwarcab Gerakan Pramuka Gresik Kartini membenarkan adanya peserta jambore yang tertimpa terop. Korban masih berstatus pelajar SMP atau golongan Pramuka Penggalang.

Karena luka yang diderita cukup parah, APS direkomendasikan untuk dirujuk ke rumah sakit dengan peralatan lebih canggih.

“Korban berusia 14 tahun mengalami penggumpalan di bagian kepala. Pihak RSUD Umar Masud Bawean merekomendasikan untuk dirujuk dan penanganan yang lebih canggih,” kata Kartini kepada awak media di Pulau Bawean, Selasa (17/10/2023).

Baca juga:  Sudah Tak Layak Operasi, 3 Kapal TNI AL Banyuwangi Ditenggelamkan

Dijelaskan, kronologis kecelakaan itu bermula, saat korban bersama temannya berjalan menuju musala untuk menunaikan salat Zuhur pada Senin (16/10).

Nahas, saat perjalanan itu bersamaan dengan angin kencang kemudian terop di lokasi roboh menimpa tiga peserta.

Akibat kejadian tersebut, dua teman korban hanya mengalami luka ringan dan tidak memerlukan perawatan medis lebih lanjut.

“Sebenarnya korban bersama dua temannya. Kedua temannya mengalami luka ringan, sedangkan korban mengalami luka berat,” paparnya.

Sementara itu, Dirut RSUD Umar Mas’ud Bawean drg Helizamah menambahkan, dari hasil pemeriksaan radiologi ada tulang kepala yang retak dan untuk  mengetahui adanya pendarahan perlu dilakukan CT Scan.

Baca juga:  Ngopi Bareng TNI AL dan Insan Pers Tingkatkan Sinergi dan Kerjasama Lebih Baik

“Sehingga pasien perlu dirujuk untuk  mendapatkan penanganan lanjutan,” ujarnya.

Dari kasus ini, lanjut drg Helizamah, dibutuhkan Dokter spesialis bedah syaraf. Di RSUD Umar Mas’ud hanya ada dokter spesialis bedah umum.

“Mulai dari dievakuasi ke RSUD Umar Mas’ud sampai ke pesawat, korban dalam kondisi stabil. Meskipun belum sadar,” tambahnya.(kb04)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.