KabarBaik.co – Kapasitas tiga mesin pembakaran sampah atau incenerator yang difungsikan menangani sampah di TPA Tlekung, Kota Batu, dinilai belum memadai. TPA tersebut sebelumnya difungsikan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batu pada 5 Januari 2024 lalu.
Tiga mesin incinerator di TPA Tlekung Kota Batu ini telah diuji coba pada 9 Desember 2023 lalu. Data menyebutkan harga satu unit incinerator ini sekitar Rp 4 miliar, sehingga total anggaran yang dihabiskan untuk membeli alat tersebut mencapai Rp 12 miliar yang bersumber dari APBD Kota Batu.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Batu, Zadiem Efesiensi menyatakan, sampah kota yang dihasilkan masyarakat sebanyak 135 ton per hari. “Incenerator yang dimiliki Pemkot Batu hanya dapat menampung sebanyak 23 ton per hari dari kapasitas ideal sebanyak 45 ton per hari,” kata Zadiem, Jumat (8/11).
Menurut Zadiem, untuk memaksimalkan pengelolaan sampah secara menyeluruh di Kota Batu, minimal untuk masing-masing kecamatan membutuhkan dua incenerator. “Untuk mengoptimalkan pengelolaan sampah perlu dilakukan evaluasi untuk pemilahan sampah yang ada di masyarakat, sehingga jenis sampah yang masuk ke TPA hanya sampah residu,” jelasnya.
Pemkot Batu diketahui telah menerbitkan regulasi sebagai dasar atau pedoman bagi pihak-pihak terkait dalam rangka pengelolaan sampah di lingkungan. Di antaranya Surat Edaran Wali Kota Batu Nomor 660/2470/422.110/2023 tentang Pilah dan Kelola Sampah dari Sumbernya (Rumah Tangga, Tempat Usaha dan Perkantoran) di Kota Batu.
Selain itu, ada juga Surat Sekretariat Daerah Nomor 660.2/342/422.000/IX/2023 tanggal 8 September 2023 perihal Pembentukan Satuan Tugas Pengawasan Pembuangan Sampah Liar kepada seluruh Camat di Kota Batu. Termasuk juga Surat Sekda Nomor 660.2/342/422.000/IX/2023 tanggal 8 September 2023 perihal Pembentukan Satuan Tugas Pengawasan Pembuangan Sampah Liar kepada seluruh camat di Kota Batu. (*)
