TKP Rusak, Polisi Dalami Keterangan Saksi Perampokan Sadis di Dukun Gresik

Editor: Andika DP
oleh -6183 Dilihat
TKP rusak. Mahfud saat menunjukkan lokasi pertama kali menemukan Wardatun Toyibah tewas bersimbah darah di dalam kamar. Kondisi kamar sudah bersih, lantai tidak ada bercak darah. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Jajaran Satreskrim Polres Gresik terus melakukan penyelidikan untuk menguak kasus dugaan perampokan sadis yang menewaskan Wardatun Toyibah, 28, warga Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, Sabtu (16/3) kemarin.

Aparat kepolisian mengalami kendala lantaran kondisi tempat kejadian perkara (TKP) sudah rusak saat petugas datang. Sebab, jenazah sudah dipindahkan dari TKP awal dan telah dimandikan oleh pihak keluarga.

Setelah menemukan barang bukti sarung golok di atas kasur korban, kini Satreskrim Polres Gresik tengah mendalami keterangan saksi. Terutama saksi kunci sang suami Mahfud, 42, dan anak korban yang masih berusia 2,5 tahun.

Sejauh ini, aparat kepolisian sudah memeriksa sebanyak 10 saksi. Yakni suami, anak, keluarga dan tetangga korban. Hal ini penting untuk mengungkap bagaimana kronologi peristiwa sebenarnya.

Baca juga:  Prakiraan Cuaca Surabaya Raya Hari Ini 8 April

“Keterangan suami dan anak korban menjadi hal yang sangat penting karena saat peristiwa hanya dua orang tersebut yang berada di dalam rumah,” ujar Kasat Reskrim Polres Gresik AKP Aldhino Prima Wirdhan, Minggu (17/3).

Sang suami tidak tahu-menahu soal kejadian lantaran saat kejadian tidur di ruang tamu. Namun, ia adalah orang yang pertama kali menemukan jasad Wardatun Toyibah bersimbah darah di dalam kamar. Sementara sang anak tidur bersama korban.

“Kita masih perdalam keterangan saksi-saksi dan lainnya. Baik dari pihak keluarga korban maupun para tetangga di sekitaran TKP. Untuk suami korban, dari kemarin masih terus kami mintai keterangan sebagai saksi (di Polres Gresik, red),” tandasnya.

Baca juga:  Bakal Jadi Anggota DPRD Gresik, Udik-udikan Uang, Diarak Keliling Kampung

AKP Aldhino tidak menampik bahwa pihaknya mendapati kendala saat proses penyelidikan. Pasalnya, TKP yang sudah berubah dari kondisi seharusnya. Sebab korban telah dipindah dari posisi awal.

“Jadi saat kami datang, lokasi sudah ramai orang. TKP rusak, korban juga sudah dimandikan oleh pihak keluarga. Yang pasti kami terus mendalami keterangan saksi-saksi dan mengumpulkan barang bukti untuk mengungkap kasus ini,” beber Alumnus Akpol 2015 itu.

Terkait keterangan sang suami, Aldhino menyebut Mahfud lebih banyak menjawab tidak tahu ketika ditanya penyidik kepolisian. “Banyak mengungkapkan jawaban tidak tahu. Berkaitan dengan saat-saat peristiwa terjadi atau perihal lainnya,” tukas Aldhino.

Kendati demikian, jajaran Satreskrim Polres Gresik terus berupaya untuk melakukan penyelidikan. Salah satunya menunggu keterangan dari putri korban yang saat ini masih dalam proses pemulihan. Balita malang itu kini berada di kediaman neneknya, dan dalam pengawasan oleh tim penyidik.

Baca juga:  Avanza Seruduk Tronton Parkir di Cerme Gresik, 1 Korban Tewas saat Perawatan

Seperti diberitakan, aksi dugaan perampokan sadis terjadi di Desa Imaan, Kecamatan Dukun, Gresik, Sabtu (16/3). Pelaku membunuh satu korban Wardatun Toyibah dan menggasak uang tunai sekitar Rp 150 juta dan satu HP.

Korban pergi selama-lamanya setelah mengalami empat luka tusuk. Hasil autopsi RSUD Ibnu Sina, terdapat dua luka di leher bagian depan, satu luka di leher bagian belakang, dan satu luka tusuk di dada sampai tembus ke ulu hati.

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.