KabarBaik.co- Tragedi laut kembali mengguncang publik. Kali ini terjadi wilayah Kepulauan Mentawai. Sebuah speedboat yang mengangkut rombongan dari instansi pemerintahan, kontraktor, dan seorang anggota DPRD Kabupaten Mentawai dilaporkan terbalik di perairan Pagai, Sumatera Barat, Senin (14/7) siang. Hingga Selasa (15/7), 11 penumpang masih dinyatakan hilang, termasuk tiga anak-anak.
Speedboat nahas tersebut membawa total 18 orang dan berlayar dari Sikakap menuju Tuapejat sekitar pukul 08.00 WIB. Namun, sekitar pukul 11.00 WIB, kapal dilaporkan terbalik di laut lepas akibat cuaca ekstrem. Gelombang laut yang mencapai ketinggian hingga 2,5 meter disertai hujan dan badai diduga menjadi penyebab utama kecelakaan.
Dari 18 penumpang, tujuh orang berhasil selamat setelah berenang menuju pulau terdekat, yakni Pulau Mapinang. Sementara itu, 11 orang lainnya belum ditemukan.
“Benar, itu rombongan dari Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, sejumlah kontraktor, satu anggota DPRD, dua operator kapal, serta tiga anak-anak,” ujar Kepala BPBD Mentawai, Lahmudin kepada wartawan, Selasa (15/7).
Salah satu penumpang yang ikut dalam rombongan adalah anggota DPRD Mentawai, Isar Taileleu. Hingga berita ini diturunkan, ia dilaporkan masih belum ditemukan.
Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, serta Pemerintah Kabupaten Mentawai kembali melanjutkan operasi pencarian sejak Selasa pagi. Dua kapal besar dikerahkan dengan melibatkan 14 personel. Namun, dari lima kapal yang telah disiapkan, hanya dua yang bisa diberangkatkan karena keterbatasan pasokan bahan bakar minyak (BBM).
“Cuaca kemarin memang buruk. Hujan dan badai terjadi sejak pagi. Gelombang cukup tinggi, hingga dua setengah meter,” kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Mentawai Rudi kepada awak media.
Dia juga menyebutkan bahwa laporan pertama diterima dari Kepala Dusun Mapinang Utara sekitar pukul 17.40 WIB. Tim SAR kemudian bergerak cepat dan berangkat ke lokasi menggunakan kapal RIB 02 pada pukul 17.56 WIB.
Lokasi kecelakaan diperkirakan berada di titik koordinat 2°27’20.26″S 99°56’23.32″E, sekitar 32,7 nautical mile dari Dermaga Tuapejat dengan heading 140 derajat.
Meski pencarian sempat dihentikan pada Senin malam karena kondisi cuaca yang tidak memungkinkan, tim kembali bergerak sejak pagi dengan menyisir titik terakhir lokasi speedboat diduga terbalik. “Kami tetap mengupayakan yang terbaik meskipun kondisi laut tidak mudah. Fokus pencarian adalah menyisir area sekitar lokasi kejadian,” tegas Rudi.
Tragedi ini mengguncang banyak pihak, terutama keluarga korban yang hingga kini masih menanti kepastian nasib orang-orang tercinta mereka. Pemerintah daerah pun terus berkoordinasi untuk mengupayakan penanganan dan bantuan yang diperlukan. (*)
—
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan Klik di sini






