Warga Padeg Gagas Wisata Desa Pemancingan Susur Sungai, DPRD dan Pemkab Gresik Sampaikan Dukungan

oleh -2121 Dilihat
fe23dc87 f7f3 4011 b2a6 02a03b2a0e90
Warga Desa Padeg sampaikan idenya di depan DPRD dan Disparekrafbudpora Gresik. (Foto: Muhammad Wildan Zaky)

KabarBaik.co — Gagasan membentuk desa wisata mencuat dari masyarakat Desa Padeg, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik. Mereka berencana memanfaatkan potensi lokal di sektor perikanan dan pertanian untuk menciptakan destinasi wisata yang menggerakkan roda ekonomi desa.

Gagasan ini disampaikan dalam acara Sosialisasi Perundang-undangan Tahap III yang digelar di Desa Padeg oleh Anggota Komisi IV DPRD Gresik Imam Syaifudin serta perwakilan Disparekrafbudpora Kabupaten Gresik Sevi Ayuningtiyas, pada Minggu (20/4).

Dalam dialog terbuka tersebut, warga Desa Padeg mengusulkan pengembangan dua konsep wisata utama. Pertama, wisata pemancingan susur sungai, yakni wisatawan diajak menyusuri aliran sungai yang mengelilingi desa sambil memancing dari atas perahu. Kedua, wisata edukasi pertanian berupa aktivitas tanam pohon yang menyasar segmen wisata keluarga dan pelajar.

Usulan wisata edukatif ini lahir dari kegelisahan petani setempat terhadap harga komoditas pertanian yang fluktuatif. Seorang petani mengeluhkan dengan mencontohkan bahwa harga jual kacang hasil panennya hanya dihargai Rp 2.000 per kilogram, padahal harus dibawa dengan susah payah dari kebun ke desa.

“Kalau tidak ada cara lain untuk menyiasati pendapatan, bisa makin berat kami ini,” ujarnya Jupri, salah seorang Gapoktan di forum tersebut, Minggu (20/4).

Menanggapi aspirasi itu, Imam Syaifudin menyatakan dukungan penuh atas inisiatif warga. “Saya mendukung penuh. Inisiatif seperti ini harus dikawal bersama, supaya desa punya daya saing dan masyarakat punya nilai tambah ekonomi,” ucapnya.

Sementara itu, Sevi Ayuningtiyas dari Disparekrafbudpora Gresik menyambut baik usulan tersebut namun ia memberi catatan penting soal keselamatan. “Kalau wisata susur sungai jadi dijalankan, maka aspek keamanan harus jadi perhatian utama. Arus sungai tidak bisa diprediksi, maka penting untuk dipikirkan asuransi wisatanya,” jelas Sevi.

Ia juga menekankan bahwa membangun desa wisata bukan perkara instan. “Butuh kesabaran, konsistensi, dan kerja ekstra. Banyak tempat wisata yang semangat di awal tapi akhirnya terbengkalai. Ini yang harus dihindari,” tambahnya.

Warga Desa Padeg mengamini peringatan itu. Mereka berharap pertemuan ini menjadi awal dari dialog berkelanjutan antara masyarakat, legislatif, dan dinas terkait. “Kami tidak ingin ini berhenti sebagai wacana. Harapan kami, komunikasi ini terus berlanjut agar rencana ini segera terealisasi,” ujar Sholeh, salah satu warga yang ikut mengusulkan ide tersebut.

Dengan potensi alam yang dimiliki dan dukungan dari berbagai pihak, warga Padeg optimistis desa mereka bisa berkembang menjadi desa wisata yang tak hanya memikat wisatawan, tapi juga menjadi solusi konkret bagi keberlangsungan ekonomi masyarakat lokal.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Muhammad Wildan Zaky
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.