100 Hari Kepemimpinan Setyo Wahono-Nurul Azizah: Wujud Nyata Visi Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan

oleh -510 Dilihat
014de38c 8003 49a7 a482 0d734880b2b6
Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wabup Nurul Azizah menyapa warga. (Foto: Shohibul Umam)

KabarBaik.co – Genap 100 hari masa kepemimpinan Bupati Bojonegoro Setyo Wahono dan Wakil Bupati Nurul Azizah sejak dilantik pada 20 Februari 2025. Dengan semangat tinggi, keduanya langsung tancap gas mengeksekusi berbagai program prioritas demi mewujudkan visi Bojonegoro Bahagia, Makmur, dan Membanggakan.

Tak gentar menghadapi tantangan memimpin 419 desa dan 11 kelurahan, pasangan Wahono-Nurul berhasil menuntaskan 8 program quick win sebagai pijakan awal pembangunan. Komitmen keduanya terhadap transparansi, pemberdayaan, dan pelayanan publik mendapat apresiasi tinggi.

Bahkan, Bojonegoro menempati peringkat ke-5 terbaik se-Jawa Timur dalam pembangunan SDM versi The Republic Institute, dengan tingkat kepuasan masyarakat mencapai 77,5 persen.

Berikut capaian utama dalam 100 hari kerja:

1. Transparansi dan Komunikasi Publik

Pemkab menggelar SAPA BUPATI dan program Medhayoh untuk menyerap aspirasi warga secara langsung. Warga juga dapat menyampaikan keluhan via WhatsApp. Selain itu, transformasi digital terus diperkuat melalui Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) demi pelayanan yang lebih efisien.

2. Pengentasan Kemiskinan

Program GAYATRI (Gerakan Beternak Ayam Petelur Mandiri), domba kesejahteraan, ternak lele, serta pembangunan RTLH, listrik gratis, dan sanitasi menjadi bagian dari strategi pengurangan kemiskinan. Untuk petani, disiapkan normalisasi embung, tambahan pupuk subsidi, dan teknologi drone pertanian. Pemkab juga memberikan asuransi tani dan memfasilitasi pasar gabah lewat kerja sama dengan Bulog.

Pemkab mencatat 157.058 pekerja rentan telah didaftarkan ke BPJS Ketenagakerjaan, termasuk ribuan tokoh masyarakat desa penerima insentif.

3. Revitalisasi BUMD

Dana abadi pendidikan resmi diluncurkan dan akan dikelola BUMD. BUMD Pangan Mandiri juga mulai diarahkan untuk mendukung sektor pertanian. Sementara itu, BRIDA disiapkan untuk mendorong riset dan inovasi daerah.

4. Ketersediaan Air Bersih

Program Instalasi Pemanenan Air Hujan (IPAH) menjawab tantangan kekeringan di sejumlah desa. Pemkab juga memperluas saluran irigasi dari Waduk Pacal dan Gongseng, serta mencari sumber air baru dengan teknologi geolistrik. Target 25.000 sambungan PDAM rumah tangga juga mulai dikebut.

5. Pendidikan Berkualitas

Beasiswa 10 sarjana per desa, beasiswa ilmuwan muda, tugas akhir, dan beasiswa untuk Gus dan Ning terus digulirkan. SMAN 2 Pamong Praja sebagai sekolah pamong pertama di Indonesia telah dibuka. Pemkab juga mempercepat pendidikan Paket B dan C serta mendorong spesialisasi tenaga medis daerah.

6. Layanan Kesehatan Unggul

Peresmian Pusat Layanan Jantung Terpadu di RSUD Sosodoro Djatikoesoemo menjadi langkah penting peningkatan layanan. Inovasi lain meliputi layanan jemput bola TBC dan digitalisasi lewat SATELIT, WASIAT, integrasi PSC 119, serta program Cek Kesehatan Gratis.

7. Lingkungan Bersih dan Hijau

Pemkab menargetkan 20 persen ruang terbuka hijau (RTH) dengan inisiasi hutan kota dan gerakan tanam pohon. Program SDSB (Satu Desa Satu Bank Sampah) digalakkan untuk pengelolaan sampah terpadu.

8. Tata Kelola Pemerintahan Inklusif

Sebanyak 4.001 honorer diangkat menjadi PPPK—terbanyak se-Indonesia. Pemkab juga menyempurnakan struktur organisasi seperti BPBD, Bappeda, dan Dinas Pendidikan agar lebih adaptif dan responsif.

Infrastruktur Tetap Prioritas

Meskipun tak disebut sebagai quick win, pembangunan infrastruktur jalan tetap berjalan. Dari total 1.046 km jalan kabupaten, 93 persen kini dalam kondisi mantap. Pemkab juga mendukung pembangunan jalan desa melalui program BKKD dan terus berkoordinasi dengan pemerintah pusat untuk perbaikan jalan nasional.

Sinergi dan Optimisme

Kebersamaan menjadi fondasi kuat pemerintahan Wahono-Nurul. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, akademisi, dan dunia usaha, pembangunan Bojonegoro terus digerakkan dalam semangat gotong royong.

“Bojonegoro bukan sekadar janji politik, tapi janji hati,” ujar Bupati Wahono dalam refleksi 100 hari kerja. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus berkolaborasi dan menjaga optimisme demi mewujudkan Bojonegoro yang lebih maju dan bermartabat.(*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Shohibul Umam
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.