21.159 Warga Binaan Lapas/Rutan di Jatim Salurkan Hak Pilihnya

oleh -129 Dilihat
IMG 20241127 WA0081
Warga Binaan menyalurkan hak pilihnya. (Yudha)

KabarBaik.co – Pesta demokrasi berupa pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2024 juga akan diikuti oleh warga binaan di 39 lapas dan rutan di Jawa Timur. Sebanyak 21.159 warga binaan telah terdaftar sebagai pemilih tetap pada pemilihan Gubernur Jawa Timur yang digelar pada Rabu, 27 November 2024.
“Jumlah DPT berdasarkan ketetapan dari KPU Provinsi Jawa Timur dan KPU daerah masing-masing,” ujar Kakanwil Kemenkumham Jatim, Heni Yuwono. Data pemilih tetap ini mencakup berbagai lapas dan rutan yang tersebar di seluruh daerah di provinsi Jawa Timur, dengan jumlah total warga binaan yang terdaftar mencapai 21.159 orang.
Rinciannya, sebanyak 91% atau 19.268 orang di antaranya merupakan warga binaan laki-laki. Sementara itu, sisanya, yakni 1.891 orang, adalah warga binaan perempuan. Menurut Heni, hingga saat ini, jumlah total penghuni lapas dan rutan di Jawa Timur adalah 26.961 orang.
“Berkat kolaborasi dan sinergi yang baik dengan berbagai stakeholder terkait, tingkat partisipasi bisa mencapai 78,5%,” puji Heni.
Heni juga menjelaskan perbedaan jumlah pemilih untuk pemilihan Gubernur dan kepala daerah lainnya, seperti bupati dan wali kota. Untuk pemilihan bupati/wakil bupati di 29 kabupaten, tercatat 7.062 warga binaan yang terdaftar sebagai pemilih. Sedangkan untuk pemilihan wali kota dan wakil wali kota, terdapat 2.422 warga binaan yang terdaftar.
“Sementara itu, ada juga beberapa warga binaan yang tidak masuk DPT karena mereka tercatat tidak berdomisili di Jawa Timur,” jelas Heni. Hal ini terjadi karena domisili mereka yang tercatat pada KTP tidak sesuai dengan lokasi penahanan mereka di lapas atau rutan.
“Karena pertimbangan pemerataan jumlah penghuni atau faktor keamanan dan ketertiban, sering kali warga binaan tidak ditahan sesuai dengan domisili masing-masing,” tambahnya.
Salah satu contoh nyata adalah untuk warga binaan yang terdata berdomisili di Surabaya, mereka tidak dapat memilih dalam Pilkada Wali Kota Surabaya, karena lapas atau rutan yang menahan mereka terletak di luar kota tersebut.
Lebih lanjut, Heni menyatakan bahwa pihaknya telah menyiapkan 66 Tempat Pemungutan Suara (TPS) khusus yang akan disebar di seluruh lapas dan rutan. Paling banyak TPS khusus ada di Lapas Malang dan Lapas Surabaya, masing-masing dengan lima dan empat TPS. “Penentuan TPS telah disesuaikan dengan jumlah penghuni setiap lapas, kami pastikan semua sesuai proporsi yang telah ditentukan,” ujar Heni, memastikan bahwa hak pilih warga binaan akan terlaksana dengan adil. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.