Ada Peluang Bareng, Sidang Isbat Hari Raya Idul Fitri Digelar 9 April

Editor: Hardy
oleh -170 Dilihat
Kemenag RI akan menggelar sidang isbat dan rukyatul hilal pada Selasa (9/4)

KabarBaik.co- Ramadan bakal berlalu. Tinggal beberapa hari lagi. Berganti dengan bulan Syawal. Untuk menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah, seperti biasanya, Kementerian Agama (Kemenag) RI akan menggelar sidang Isbat. Yakni, Selasa (9/4) mendarang.

Dirjen Bimbingan Masyarakat Islam (Bimas) Kemenag RI Kamaruddin Amin mengatakan, sidang Isbat dilaksanakan secara tertutup. Dihadiri Komisi VIII DPR RI, pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI), duta besar negara sahabat, perwakilan Ormas Islam, serta tim hisab rukyat Kemenag.

“Sebagaimana biasa, sidang Isbat awal Syawal selalu dilaksanakan pada 29 Ramadan. Tahun ini, bertepatan dengan 9 April 2024,” ujar Kamaruddin di Jakarta, Selasa (2/4), seperti dikutip dari laman Kemenag RI.

Sidang Isbat akan diawali dengan seminar pemaparan posisi hilal oleh Tim Hisab Rukyat Kemenag. Berdasarkan data hisab, ijtimak terjadi pada Selasa, 29 Ramadan 1445 H atau 9 April 2024 M, sekitar pukul 01.20 WIB. Saat matahari terbenam, ketinggian hilal di seluruh wilayah Indonesia berada di atas ufuk antara empat derajat lima puluh dua koma tujuh puluh satu menit (4° 52.71′) sampai dengan 7° 37.84′ dan sudut elongasi 8° 23.68′ hingga 10° 12.94′.

Baca juga:  Karakter Pergerakan Pemikiran NU Sebagai Pengembangan Islam di Indonesia

“Berdasarkan kriteria MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura), posisi hilal tersebut telah memenuhi kriteria visibilitas hilal (imkanur rukyat). Yaitu, tinggi hilal 3 derajat dan sudut elongasi 6,4 derajat,” paparnya.

Kemenag, lanjut dia, juga akan melakukan pemantauan hilal (rukyatul hilal) di berbagai provinsi. “Untuk sidang Isbat awal Syawal, Kementerian Agama akan menurunkan tim ke-120 lokasi di seluruh Indonesia. Mereka akan melaporkan, apakah pada hari itu hilal terlihat atau tidak,” imbuhnya.

Hasil hisab dan rukyatul hilal itu kemudian akan dibahas dan ditetapkan dalam sidang Isbat. “Jadi, kapan Hari Raya Idul Fitri, kita masih menunggu keputusan sidang Isbat. Hasilnya, akan diumumkan secara terbuka melalui konferensi pers,” jelasnya.

Kamaruddin menambahkan, pelaksanaan sidang Isbat merupakan penetapan secara formal sesuai Undang-undang (UU). Dasar hukum sidang Isbat tercantum dalam Pasal 52 A UU Nomor 3 Tahun 2006 tentang Perubahan UU Nomor 7 Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.

Baca juga:  Kabar Baik! Calon Jamaah Haji Gresik Kini Bisa Urus Paspor di Kantor Kemenag

Pasal itu menyebutkan, Pengadilan Agama memberi isbat kesaksian rukyatul hilal dalam penentuan awal bulan pada tahun Hijriah.”Meski semua orang sudah mengetahui posisi hilal, tapi sidang isbat tetap harus dilakukan, karena sidang isbat selain forum penetapan formal, juga forum silaturahim, dan literasi,” ungkapnya.

Maklumat Muhammadiyah

Seperti diketahui, Ormas Islam Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1445 melalui Maklumat Nomor 1/MLM/I.0/E/2024 tentang Penetapan Hasil Hisab Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1445 Hijriah. Dalam maklumat tersebut, Hari Raya Idul Fitri 2024 jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyatakan, pada 9 April 2024 di Yogyakarta hilal sudah kelihatan. Dan wilayah Indonesia pada saat matahari terbenam, bulan berada di atas ufuk. Dengan demikian, wilayah Indonesia, tanggal 1 Syawal 1445 Hijriah jatuh pada Rabu, 10 April 2024.

Baca juga:  Penipuan Umrah Kembali Terjadi, 49 Jamaah Ditelantarkan di Bandara Kuala Lumpur

Sebelumnya, Muhammadiyah juga mengawali puasa Ramadan lebih awal satu hari dibandingkan dengan Nahdlatul Ulama (NU) dan pemerintah. Muhammadiyah menetapkan 1 Ramadan 1445 H pada 11 Maret 2024, adapun NU-pemerintah memulai puasa Ramadan pada 12 Maret 2024.

Karena Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1445 Hijriah pada 10 April, maka lama puasa 30 hari. Nah, jika hasil rukyatul hilal NU dan sidang Isbat Kemenag RI itu nanti juga menetapkan bahwa 1 Syawal 1445 H jatuh pada 10 April, maka lama puasa hanya 29 sehari.

Melihat hasil hisab, memang ada kemungkinan Lebaran tahun ini serentak atau bersamaan. Namun, kepastiannya, tentu masih harus menunggu. Yang jelas, perbedaan penetapan 1 Ramadan atau 1 Syawal, selama ini sudah kerap terjadi. Seperti tahun lalu, pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri juga terjadi perbedaan antara Muhammadiyah dengan NU-pemerintah. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.