KabarBaik.co – Kabupaten Banyuwangi menerima alokasi pupuk bersubsidi dari Kementerian Pertanian (Kementan) untuk tahun 2025. Pada tahap pertama, pupuk yang diterima mencakup urea subsidi sebanyak 43.825 ton atau sekitar 85,16 persen dari total usulan sebesar 51.462 ton. Selain itu, pupuk NPK subsidi yang diterima mencapai 35.276 ton atau 58,75 persen dari usulan sebanyak 60.048 ton.
Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan) Banyuwangi, Ida Larasati mengungkapkan, meskipun jumlah tersebut belum sesuai dengan usulan, masih ada kemungkinan penyesuaian alokasi. Hal ini berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, di mana pendistribusian dilakukan dalam dua tahap, yaitu Januari dan Juni.
“Semoga ada penyesuaian lagi di pertengahan tahun, seperti tahun lalu,” ujar Ida.
Pada tahun 2024, Banyuwangi mendapatkan alokasi pupuk urea subsidi sebanyak 44.355 ton atau 90 persen dari total usulan 49.139,74 ton. Sedangkan pupuk NPK subsidi yang diterima sebesar 37.715 ton atau 62 persen dari usulan 60.045,37 ton.
Pengusulan alokasi pupuk subsidi ini dilakukan berdasarkan data yang tercantum dalam elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK). Dispertan Banyuwangi berharap agar pemerintah pusat dapat mengalokasikan pupuk bersubsidi sesuai dengan kebutuhan yang telah diajukan.
Terkait pendistribusian pupuk, Ida menyebut bahwa prosesnya akan dilakukan berdasarkan kebutuhan petani yang terdaftar di sistem e-RDKK. Petani dapat menebus pupuk bersubsidi melalui pengecer atau kios penyalur resmi.
“Petani yang berhak menerima alokasi pupuk subsidi adalah mereka yang terdaftar di e-RDKK. Jika tidak terdaftar, mereka tidak akan mendapatkan jatah pupuk subsidi,” jelas Ida.
Dengan adanya alokasi ini, diharapkan kebutuhan pupuk subsidi para petani di Banyuwangi dapat terpenuhi, sehingga mendukung produktivitas pertanian di daerah tersebut. Pemerintah juga terus mengimbau agar distribusi pupuk dilakukan secara tepat sasaran dan sesuai aturan yang berlaku.(*)
