KabarBaik.co – Polres Pasuruan menyelenggarakan pelatihan penanganan pertama bahan peledak (handak) dan bondet yang dipandu instruktur dari Pusdik Brimob Lemdiklat Polri. Kegiatan yang berlangsung di Gedung Tribrata Polres Pasuruan itu diikuti anggota Reskrim, Intelkam, dan Kanit jajaran polsek.
Kapolres Pasuruan, AKBP Jazuli Dani Iriawan, menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas anggota dalam menghadapi ancaman bom rakitan yang kerap ditemukan di wilayah Kabupaten Pasuruan.
“Ancaman bahan peledak di wilayah kita nyata. Karena itu, setiap personel wajib memahami tindakan awal yang benar sesuai SOP, demi keselamatan diri, masyarakat, dan lingkungan,” tegas Kapolres.
Wakapolres Pasuruan Kompol Andy Purnomo membuka kegiatan dengan menekankan pentingnya pelatihan ini sebagai bekal teknis bagi anggota. Menurutnya, kemampuan awal dalam menangani handak mutlak dimiliki, terutama bagi personel yang berada di lapangan.
“Pelatih dan teknis sangat penting dimiliki anggota terutama yang dilapangan, ancaman banget sangat bahaya,” kata Andy.
Pelatihan inti disampaikan AKP Rony Siswanto, Kapokjar Jibom. Materi yang diberikan antara lain respons awal penanganan insiden bom dan alat peledak rakitan, jenis bahan peledak: komersial, militer, dan tradisional, perbedaan low explosive (deflagrasi) dan high explosive (detonasi), hingg karakteristik bahan peledak: stabilitas, daya hancur, kecepatan rambat ledak, kepadatan, dan sensitivitas.
Selain itu, dibekali pula prosedur penanganan TPTKP bom rakitan, kategori ancaman bom (A, B, dan C) serta metode penjinakannya, dampak ancaman bom mulai dari kepanikan publik hingga gangguan psikologis, serta pembagian zona respons dan jarak aman penanganan bom.
Kapolres kembali menegaskan bahwa kesiapsiagaan adalah harga mati. “Kami ingin seluruh anggota siap, sigap, dan paham SOP ketika menemukan ancaman bom. Pelatihan seperti ini wajib terus dilakukan,” ujarnya. (*)







