Baru Pertama Terjadi, Ikut Seleksi Calon Anggota Paskibra, Seorang Siswi SMAN Meninggal

Editor: Hardy
oleh -68 Dilihat
Kepala BPIP Yudan Wahyudi melayat ke rumah duka salah satu peserta seleksi Paskibraka (Antara)

KabarBaik.co- Seorang pelajar putri sebuah SMAN di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, meninggal dunia saat mengikuti seleksi pasukan pengibar bendera (paskibra) tingkat kabupaten. Siswi itu bernama KNS, kelas X, warga Kecamatan Gunungguruh, Sukabumi.

‘’Meninggal di RSUD Palabuhanratu,” kata Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah V Jabar Lima Faudiamar dilansir Antara.

Sebelumnya, Jumat (19/4) KNS bersama pelajar lainnya ikut seleksi untuk menjadi anggota paskibra tingkat Kabupaten Sukabumi. Namun, saat sedang menjalani serangkaian pengujian fisik seperti olah raga, tanpa sebab pelajar bersangkutan tiba-tiba pingsan di tengah lapangan. Ia langsung dilarikan ke RSUD Palabuhanratu.

Pihak RSUD Palabuhanratu langsung memberikan tindakan medis. Namun, tidak berselang lama pelajar itu dinyatakan meninggal dunia. “Kami belum menerima informasi penyebab kematian, tapi dengan adanya kejadian untuk seleksi pasukan paskibra dihentikan sementara,” katanya.

Baca juga:  BPIP Puji Inovasi Artificial Intelligence JDIH Pemkab Gresik

Lima mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan kepada pihak sekolah dan panitia seleksi untuk memberikan pendampingan kepada keluarga pelajar yang  meninggal tersebut. Pihaknya juga mengucapkan belasungkawa yang sebesar-besarnya.

Jenazah pelajar bersangkutan sudah dijemput oleh pihak keluarga dan dimakamkamkan di salah satu tempat pemakaman umum (TPU) di Kecamatan Gunungguruh.

Sementara itu, Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten Sukabumi Anzar Kusnandar mengatakan, sebelum meninggal, siswi bersangkutan sempat mengalami kejang dan mulutnya mengeluarkan busa hingga nyawanya tidak tertolong. Dia menyebut, mungkin pelajar itu meninggal karena dipicu kelelahan.

Dia menambahkan, setiap tindakan yang dilakukan tim medis, pihaknya selalu mendampingi. Namun, berbagai upaya untuk menyelamatkan calon anggota paskibra itu tidak berhasil dan dinyatakan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan tim medis, dokter mendiagnosa fungsi jantung atau elektrokardiografi (EKG) KNS sudah melemah.

Baca juga:  BPIP Puji Inovasi Artificial Intelligence JDIH Pemkab Gresik

“Dokter menyatakan kemungkinan kurangnya oksigen ke otak dan jantung, sehingga dua organ itu tidak berfungsi dengan baik. Kasus meninggalnya calon anggota paskibra merupakan yang pertama terjadi di Kabupaten Sukabumi,” tambahnya.

Kemarin (20/4), jajaran Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) melayat ke rumah duka. Kepala BPIP Yudan Wahyudi menyampaikan belasungkawa dan mendoakan serta meminta keluarga untuk bersabar dan tegar dalam menghadapi musibah tersebut.

“Ini merupakan ujian, Insya Allah almarhumah meninggal dalam keadaan syahid karena sedang dalam keadaan bertugas,” kata Yudan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta dilansir Antara, Sabtu (20/4).

Menurut Yudan, tujuan KNS menjadi Paskibraka sangat mulia dan patut diapresiasi setinggi-tingginya. “Tujuan almarhumah untuk menjadi Paskibraka sangat mulia karena memiliki nasionalisme dan sebagai contoh generasi bangsa yang berkarakter Pancasila. Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kemauan luhur almarhumah,” ujarnya.

Baca juga:  BPIP Puji Inovasi Artificial Intelligence JDIH Pemkab Gresik

Sementara itu, Deputi Bidang Hubungan Antar Lembaga, Sosialisasi, Komunikasi dan Jaringan BPIP Prakoso berharap, perjuangan KNS dapat menginspirasi banyak generasi muda yang mengikuti seleksi Paskibraka. “BPIP mengucapkan belasungkawa sedalam-dalamnya, cita-cita luhur almarhumah untuk menjadi Paskibraka harus kita apresiasi setinggi-tingginya,” ujarnya.

Cecep Suryanto, orang tua KNS, mengaku ikhlas dan pasrah atas meninggalnya putrinya. Mereka menganggap semuanya sudah menjadi takdir Allah SWT, bahkan tidak akan menuntut apa pun. “Kita sadar bahwa itu memang takdir dari Allah yang harus diterima,” ucapnya. Dia pun menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak BPIP yang sudah berkunjung dan mendoakan.

Dalam kunjungan itu, rombongan BPIP secara simbolis memberikan santunan kepada keluarga. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.