KabarBaik.co- Publik pasti masih ingat dengan batu sandungan perkara Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah. Seorang pendakwah yang diangkat Presiden Prabowo Subianto sebagai Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan pada Oktober 2024.
Tugasnya adalah membangun komunikasi internasional terkait moderasi dan toleransi beragama, serta mengawal isu-isu kerukunan di Indonesia. Namun, hanya beberapa bulan atau Desember 2024, Gus Miftah mengundurkan diri dari jabatannya tersebut.
Teror Kepala Babi ke Redaksi Tempo, Ini Cerita Kengerian dan Pengalaman Putri Gus Dur
Keputusan itu diambil setelah sebuah video yang menampilkan interaksinya dengan seorang pedagang es teh viral di media sosial. Pernyataannya dalam sebuah ceramah, menuai kritik dari masyarakat. Dalam video tersebut, Gus Miftah dianggap melontarkan candaan yang tidak pantas kepada pedagang tersebut.
Menanggapi kontroversi tersebut, Gus Miftah lantas menyampaikan permintaan maaf secara langsung kepada pedagang es teh dan keluarganya. Ia menegaskan bahwa pengunduran dirinya itu merupakan keputusan pribadi yang diambil setelah perenungan mendalam, tanpa ada tekanan dari pihak manapun.
Belakangan, publik kembali dikagetkan dengan pernyataan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan RI Hasan Nasbi. Ketika ditanya wartawan soal terror kepala babi ke kantor redaksi Tempo, juru bicara (jubir) Istana itu melontarkan pernyataan mengejutkan. ‘’Udah dimasak saja!‘’ ujar alumnus Universitas Indonesia itu.
Tak ayal, publik dan banyak tokoh pun mengecam pernyataan Hasan Nasbi. Pernyataan kepala babi ‘’dimasak aja’’ itu dianggap nirempati. Bukannya sebagai representasi pemerintah atau negara mesti hadir di tengah ancaman terhadap kebebasan dan kemerdekaan pers yang dilindungi Undang-undang, masyarakat dan para tokoh menilai Hasan dinilai menyepelekan teror pada kalangan pers. Ia dianggap tidak memiliki kepekaan,
Kembali Dapat Paket Misterius 6 Kepala Tikus, Jubir Istana: Pemerintah Menjamin Kebebasan Pers
Akun media sosial Hasan Nasbi pun diserbu banyak warganet. Di akun Instagram @hasan_nasbi, misalnya. Pada salah satu unggahan terbarunya, hingga Senin (24/3), pukul 19.00 WIB, unggagan itu telah dibanjiri sebanyak 4.678 komentar. Mayoritas warganet mengecam pernyataan kepala babi ’’dimasak aja’’ yang keluar dari mulut Hasan Nasbi. Bahkan, tidak sedikit yang menuntut mundur atau mengharapkan Presiden Prabowo memecatnya.
Berbeda dengan Gus Miftah yang langsung meminta maaf dan memilih untuk mengundurkan diri, sejauh ini tindakan serupa belum dilakukan Hasan Nasbi. Pemuda asal Sumatera Barat itu hanya memberikan klarifikasi atau penjelasan atas pernyataan ‘’dimasak saja’’ tersebut.
Dalam klarfikasinya yang dimuat sejumlah media, pria 46 tahun yang disebut memiliki garis keterunan dengan almarhum Prof KH Buya Syafii Maarif itu tidak bermaksud untuk menyepelekan teror yang diarahkan ke kantor redaksi Tempo. Dia menyebut, komitmen pemerintah tetap tidak bergeser untuk mendukung kebebasan pers. (*)