KabarBaik.co- Menganggap remeh kondisi ban mobil bisa berujung celaka. Apa ciri komponen ini jika sudah mengalami keausan dan perlu diganti? Kecelakaan lalu lintas akibat ban mobil pecah sudah tidak terhitung jumlahnya. Untuk itulah jangan anggap remeh ya. Yuk, perhatikan tanda-tandanya jika harus segera diganti.
Sama halnya dengan komponen mobil lain, ban mobil juga punya masa pakai. Jadi kamu juga harus perhatikan kondisi ban mobil guna menghindari ketidaknyamanan dan risiko celaka selama berkendara.
Semakin sering dipakai, kualitasnya pasti sudah tak seoptimal saat mobil baru dibeli. Bagaimana cara kamu mengetahui ban mobil sudah tak layak digunakan dan perlu diganti, simak penjelasannya di bawah ini, ya.
- Cek masa kadaluarsa
Kamu bisa mengetahui masa kadaluarsa ban mobil dengan mengecek kode-kode yang tertera pada dinding ban. Semua kode pada ban memiliki arti yang memuat berbagai informasi mengenai ban. Di antaranya tahun produksi ban hingga masa kadaluarsa. Kode umumnya berupa empat deret angka yang ada pada dinding ban. Dua angka pertama merupakan informasi minggu pembuatan ban, dan dua angka belakang adalah informasi tahun pembuatannya. Contohnya, bila kode yang tertulis adalah “3022”, itu artinya ban diproduksi minggu ke-30 di tahun 2022.
- Usia ban mobil lebih dari 3 tahun
Umumnya, usia maksimal pemakaian adalah 5-6 tahun, terhitung sejak awal dipasang di mobil. Jika kamu sudah lebih dari 5 tahun menggunakan ban mobil yang sama, tak perlu berpikir ulang untuk menggantinya Bahan utama ban adalah karet di mana keelastisannya bisa berkurang seiring dengan berjalannya waktu dan jadi keras.
- Jarak tempuh sudah 40.000 kilometer
Semisal usia pakai ban belum mencapai 5 atau 6 tahun, tapi berhasil menempuh jarak sampai dengan atau melebihi angka 40.000 km, ban sudah harus diganti. Walau dari segi kelenturan masih terlihat bagus, ban yang sudah menempuh jarak sedemikian jauh rentan aus.
- Ban mobil mulai botak
Saat melintas, ban bergesekan dengan jalanan dan membuat lapisan ban sedikit demi sedikit terkikis atau botak. Kebotakan juga lebih cepat terjadi jika pemasangannya kurang pas –kebotakan tidak merata.
Maka dari itu, cek ketebalan tapak ban apakah sudah mencapai batas TWI (Tread Wear Indicator). Ini adalah batas keausan ban yang diizinkan untuk tetap digunakan. Tetapi jika kembang ban sudah menyentuh segitiga TWI ban sudah harus segera diganti.
- Retakan dinding ban mobil
Tak peduli bila retakan tergolong halus di bagian sidewall ban. Kondisi ini berisiko ban pecah atau meletus.
- Muncul benjolan
Ditandai dengan munculnya anyaman benang atau kawat penguat konstruksi yang putus. Ini bisa mengakibatkan benjolan di permukaan ban dan kurangnya tekanan angin pada ban.
- Lecet akibat benda keras
Ketika ban menembus benda keras di jalanan bisa mengakibatkan terjadi lecet-lecet cukup besar. Ini juga berpotensi terjadinya pecah ban.
- Terlalu sering ditambal
Ban yang terlalu sering bocor dan ditambal bisa mengurangi kekuatan ban itu sendiri. Jadi ada baiknya ganti ban dengan yang baru saja.
- Jangan ganti dengan ban bekas
Alih-alih mencari harga murah, kamu rela mengganti ban mobil dengan yang bekas. Iya, memang harga ban bekas atau second atau rekondisi jauh lebih murah dari ban baru. Tapi, selain kualitasnya juga belum tentu bagus, kamu juga nggak tahu seperti apa riwayat pemakaian ban itu sebelumnya.
Umumnya seperti inilah kondisi ban mobil rekondisi:
- Karet ban pecah-pecah atau retak halus di sisi luar dan dalam ban.
- Warna karet ban kusam.
- Elastisitasnya terasa lebih keras, tanda karet ban sudah berumur.
- Jangan lupa, agar terhindar dari dampak buruk akibat kecelakaan yang disebabkan oleh masa kadaluarsa, sebaiknya belilah polis asuransi mobil yang kredibel, terpercaya dan memberikan perlindungan menyeluruh.
Semoga informasi ini bermanfaat!