KabarBaik.co- Nama Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi, tengah happening. Menjadi buah bibir. Selain terus dikupas media pers, juga trending topic di media sosial. Pernyataannya sebagai juru bicara (jubir) Istana menanggapi teror kepala babi ke media Tempo, memantik reaksi yang meluas. Kecaman datang dari beragam kalangan.
Hasan belum lama menjabat sebagai kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. Tepatnya, baru dilantik 19 Agustus 2024. Lembaga ini baru dibentuk diakhir masa jabatan Jokowi sebagai presiden. Sebelumnya, tidak ada lembaga tersebut. Artinya, Hasan dipilih dan dilantik oleh Jokowi, tetapi masih dipakai Presiden Prabowo Subianto.
Sebelum menjadi kepala jubir Istana itu, Hasan merupakan seorang pengamat dan konsultan politik asal Bukittinggi, Sumatera Barat. Ia kelahiran 1979. Hasan lulus sarjana Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI). Ia pernah menjadi wartawan pada 2005-2006. Lalu, 2006-2008, Hasan bekerja sebagai peneliti di Pusat Kajian Politik UI. Lalu, mendirikan Lembaga Survei Cyrus Network.
Nama Hasan mulai dikenal ketika menjadi konsultan politik Jokowi pada 2012. Kala itu, Hasan sukses membantu mengantarkan Jokowi menjadi Gubernur DKI Jakarta. Nama Hasan juga sempat menjadi perbincangan karena ia menjadi inisiator berdirinya Teman Ahok, organisasi relawan Ahok di Pilkada Jakarta 2017.
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang telah disetorkan kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), 9 Desember 2024, Hasan memiliki jumlah harta mencapai Rp 41,34 miliar. Perinciannya antara lain harta dan bangunan senilai Rp 13,97 miliar.
Beberapa aset tanah dan bangunan milik Hasan di antaranya terdapat di Bekasi dengan luas 240 m2/200 m2 dengan nilai sekitar Rp 2,67 miliar. Adapun kendaraan yang dimiliki Hasan adalah BMW X5 Tahun 2022, Honda HRV tahun 2022, Toyota HiAce tahun 2018, Mini Cooper S HATCH A/T Tahun 2022, Mercedes-Benz G 63 AT Tahun 2023, dan satu motor Honda Beat tahun 2021.
Enam alat transportasi dan mesin milik Hasan jika ditotal nilainya berkisar Rp 9,51 miliar. Yang paling mahal adalah Mercedes-Benz G 63 dengan mencapai Rp 6,7 miliar.
Dalam LHKPN tersebut, Hasan juga memiliki kas dan setara kas dengan total Rp 17,69 miliar dan harta lainnya sejumlah Rp 735 juta. Namun, ia juga memiliki utang piutang sebesar Rp 575,74 juta. (*)