KabarBaik.co – Sayembara Menulis Masyayikh NU Jombang 2025 yang digelar PCNU Jombang melalui Lembaga Ta’lif Wan Nasyr Nahdlatul Ulama (LTNNU) mendapat sambutan luar biasa dari peserta. Hingga penutupan pendaftaran, panitia mencatat total 116 karya tulis berhasil dikumpulkan.
“Alhamdulillah, terima kasih atas antusiasmenya yang luar biasa,” kata Koordinator Pelaksana Sayembara, Fatih Maulana, Selasa (21/10/2025).
Menurut data panitia, jumlah peserta yang mendaftar mencapai 102 orang. Beberapa peserta bahkan mengirimkan lebih dari satu karya tulis.
Seluruh karya yang masuk akan melalui proses seleksi ketat oleh tiga dewan juri yang berasal dari latar belakang kepenulisan dan keilmuan.
Tiga juri tersebut yakni Wakil Rektor Ma’had Aly Tebuireng dan Wakil Ketua LTNNU PCNU Jombang Dr. Anang Firdaus. Dosen UIN Syekh Wasil Kediri dan Koordinator Bidang Penulisan dan Penerbitan LTNNU Dr. Abdul Rouf Hasbullah. Dan wartawan media nasional sekaligus Ketua LTNNU PCNU Jombang Muhammad Syafi’i.
Proses penilaian akan berlangsung selama dua hari. Dari total 116 karya, akan dipilih 30 karya terbaik.
“Peserta yang lolos 30 besar akan diumumkan pada 22 Oktober 2025 besok,” ujar Fatih.
Tak hanya sayembara, 30 peserta terpilih juga akan mengikuti Workshop Kepenulisan yang digelar di Aula Ma’had Aly Tebuireng. Kegiatan ini bertujuan menyempurnakan karya sebelum diterbitkan menjadi Buku Masyayikh NU Jombang. Di akhir workshop, panitia akan mengumumkan tiga pemenang utama dari sayembara tersebut.
Ketua LTNNU PCNU Jombang, Muhammad Syafi’i mengatakan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2025.
“Kegiatan ini bertujuan mendorong santri agar produktif menulis, khususnya mengenai kisah, pemikiran, dan kiprah inspiratif para Masyayikh NU di Jombang,” jelasnya.
Syafi’i berharap karya-karya yang lahir dari sayembara ini bisa menjadi jembatan untuk mengenalkan sosok para masyayikh NU ke masyarakat luas.
“Semoga ke depan semakin banyak karya yang mengangkat warisan keilmuan dan perjuangan para masyayikh NU yang selama ini belum banyak terekspos,” pungkasnya. (*)