KabarBaik.co – Sosialisasi Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri secara daring melalui zoom meeting dan live youtube.
Kegiatan ini melibatkan Camat dan Kepala Desa, Organisasi Masyarakat antara lain Tim Penggerak PKK, Muslimat, Fatayat dan Aisyiyah tingkat kabupaten dan kecamatan, serta kader posyandu se-Kabupaten Kediri.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kediri Akhmad Khotib, menyampaikan bahwa program CKG pada awalnya adalah sebagai sebagai bentuk hadiah ulang tahun dari negara kepada masyarakat Indonesia.
Tujuannya untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat serta mengurangi beban pembiayaan penyakit yang sebenarnya dapat dicegah melalui deteksi dini.
Pada perkembangan pelaksanaannya program ini tidak hanya dilaksanakan pada ulang tahun namun kapanpun peserta mendaftar bisa mendapatkan pelayanan CKG di puskesmas.
“Lebih dari sekedar layanan, program ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan hak setiap warga negara untuk mendapatkan akses Kesehatan yang berkualitas tanpa memandang status ekonomi maupun sosial,” katanya.
Setidaknya, terdapat empat manfaat manfaat utama yang diharapkan dari pelaksanaan program CKG ini, yaitu deteksi dini masalah kesehatan melalui pemeriksaan kesehatan berkala, pencegahan komplikasi dan kematian dini, dan lainnya.
Program CKG ini menyasar empat kelompok utama, yaitu bayi baru lahir atau usia 2 hari , balita dan anak prasekolah usia 1-6 tahun, dewasa usia 18-59 tahun dan Lanjut usia mulai usia 60 tahun.
Program ini dilaksanakan melalui tiga skema utama, yaitu pertama, CKG ulang tahun yang dapat diakses oleh warga, mulai dari hari ulang tahun hingga 30 hari setelahnya.
Kedua, CKG sekolah. Mulai Juli 2025, pemeriksaan menyasar anak usia sekolah (7-17 tahun), bertepatan dengan tahun ajaran baru.
Ketiga, CKG khusus ibu hamil dan balita.
Pemeriksaan ini difokuskan bagi ibu hamil dan balita, dilaksanakan di puskesmas dan posyandu.
Jenis CKG sesuai dengan kelompok sasaran, contohnya dewasa akan mendapatkan pengukuran tekanan darah, kadar kolesterol, gula darah, pemeriksaan pendengaran, penglihatan, kondisi gigi, kesehatan jiwa, pemantauan risiko kardiovaskular (masalah terkait jantung dan pembuluh darah), fungsi ginjal, deteksi tuberkulosis, PPOK, deteksi kanker payudara, leher rahim, paru-paru, dan usus besar.
“Jangan tunggu sampai merasa sakit, datanglah dan periksakan kesehatan. Program ini tidak hanya untuk yang sakit, tetapi untuk semua kalangan agar dapat menjaga kesehatan sejak dini,” pungkasnya.(*)