KabarBaik.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar menaruh perhatian pada mobilitas penduduk, khususnya pendatang dari luar pulau, sebagai langkah antisipasi terhadap potensi penyebaran malaria di wilayah setempat.
Kepala Dinkes Kota Blitar Dharma Setiawan, mengatakan pihaknya meminta setiap pendatang untuk melapor ke puskesmas terdekat. Langkah ini dilakukan agar petugas dapat melakukan pemeriksaan kesehatan, mengingat nyamuk Anopheles telah ditemukan di sejumlah titik di Kota Blitar.
“Pendatang dari luar pulau diharapkan lapor ke puskesmas, karena kita harus mengecek kondisinya. Deteksi dini penting untuk mencegah penularan,” ujarnya, Jumat(15/8)
Dharma menjelaskan, malaria merupakan penyakit yang disebabkan oleh parasit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina. Berdasarkan data pemantauan, nyamuk tersebut terdeteksi di empat kelurahan, yakni Karangtengah, Klampok, Sananwetan, dan Gedog.
“Kami menemukan keberadaan Anopheles di beberapa titik. Ini artinya ekosistem penular bisa saja terbentuk bila ada penderita yang masuk tanpa terdeteksi,” kata Dharma.
Meskipun demikian, ia menegaskan bahwa kondisi malaria di Kota Blitar masih terkendali. Laporan dari beberapa rumah sakit menunjukkan tidak ada lonjakan kasus yang signifikan. Dari total enam rumah sakit di Kota Blitar, yang terdiri dari lima rumah sakit swasta dan satu rumah sakit pemerintah, kapasitas rawat inap dinilai memadai untuk menangani pasien jika terjadi kasus malaria.
“Fasilitas kesehatan kita siap, baik dari segi tenaga medis maupun kapasitas rawat inap. Tapi pencegahan tetap lebih utama daripada penanganan,” tuturnya.
Dinkes juga terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pencegahan malaria, seperti menjaga kebersihan lingkungan, menghindari genangan air, dan menggunakan kelambu saat tidur. Dharma berharap, kesadaran warga untuk melapor dan melakukan pemeriksaan kesehatan dapat memperkuat upaya pengendalian.
“Kewaspadaan harus kita jaga bersama. Dengan kolaborasi pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, kita bisa mencegah malaria berkembang di Kota Blitar,” kata Dharma.(*)
