KabarBaik.co – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Juanda telah merilis bahwa pada akhir April ini sejumlah wilayah di Kabupaten Bojonegoro akan masuk pada musim kemarau. Sejalan dengan itu, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Bojonegoro mulai melakukan sosialisasi terhadap petani yang ada di Kabupaten Bojonegoro.
Zainul Ma’arif, kepala Bidang Sumber Daya Manusia dan Pembiayaan DKPP Bojonegoro mengatakan, sejak dikeluarkannya rilis oleh BMKG beberapa hari lalu, pihaknya langsung memberitahukan para petani bahwa musim kemarau akan dimulai pada akhir bulan ini.
“Kita lewat petugas PPL di lapangan langsung memberikan sosialisasi ke beberapa wilayah agar tidak melakukan tanam padi di awal tahun, bagi wilayah yang tidak terdapat jaringan irigasi,” ujar Zainul, Kamis (10/4).
Zainul menjelaskan, data BMKG menyebutkan sebanyak 23 kecamatan di Bojonegoro akan memasuki musim kemarau pada Mei. Sedangkan lima kecamatan seperti Balen, Sumberrejo, Kanor, Baureno, dan Kepohbaru diprediksi memasuki kemarau pada April Dasarian III.
Menurut Zainul, data DKPP Kabupaten Bojonegoro menyebut lima kecamatan yang diprediksi akan mengalami musim kemarau lebih awal daripada kecamatan lain di Kabupaten Bojonegoro memiliki lahan produktif mencapai 15.274 hektare.
“Harapan kami dengan adanya sosialisasi ini para petani dapat mewaspadai akan ketersedian air untuk tanaman mereka saat musim kemarau tiba. Namun banyak dari petani Bojonegoro yang sudah memanen padi karna pada bulan Maret lalu merupakan puncak masa panen,” jelas Zainul.
Pihaknya menghimbau kepada penyuluh untuk selalu melakukan pendampingan terhadap para petani. Serta menganjurkan untuk memanfaatkan Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) sebagai langkah antisipasi bilamana terjadi gagal panen akibat dampak perubahan iklim yang tidak menentu. (*)
