Gubernur Khofifah: Perguruan Silat Jadi Pilar Persatuan dan Benteng Karakter Bangsa

oleh -173 Dilihat
WhatsApp Image 2025 07 06 at 18.29.00
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menghadiri Peringatan Suran Agung ke-122 PSHW Tunas Muda di Lapangan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Minggu (6/7). (Foto: Dani)

KabarBaik.co – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyampaikan optimisme bahwa perguruan pencak silat memiliki peran strategis sebagai pilar persatuan sekaligus pembentuk karakter generasi muda. Khususnya Persaudaraan Setia Hati Winongo (PSHW) Tunas Muda Madiun.

Hal itu disampaikan Khofifah saat menghadiri Peringatan Suran Agung ke-122 PSHW Tunas Muda di Lapangan Winongo, Kecamatan Manguharjo, Kota Madiun, Minggu (6/7). Dalam acara yang dihadiri puluhan ribu pendekar dan simpatisan itu, Khofifah menilai PSHW tidak hanya membina kemampuan fisik, tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual, moral, dan kebangsaan.

“Apa yang diajarkan oleh PSHW Tunas Muda InsyaAllah akan menjadi pilar penguat tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),” ujar Khofifah. Menurutnya, proses penggemblengan di PSHW patut diapresiasi karena tidak sebatas pelatihan bela diri, tetapi juga pembinaan ketakwaan dan semangat menjaga nilai-nilai kebaikan melalui amar ma’ruf nahi mungkar.

Khofifah juga mengajak seluruh masyarakat, termasuk para pendekar dan keluarga besar PSHW, untuk terus memperkuat silaturahmi dan persaudaraan demi menjaga harmoni kehidupan berbangsa. Salah satu simbol semangat persatuan itu tampak dalam perayaan Suran Agung tahun ini.

“Ada 14 perguruan silat di Madiun yang menyiapkan simbol dengan ukuran dan tinggi yang sama. Ini bentuk pengakuan kesetaraan, menunjukkan semangat egalitarianisme antarperguruan,” terangnya.

Gubernur perempuan pertama di Jatim itu menyampaikan harapannya agar simbol-simbol kesetaraan ini benar-benar diresapi oleh seluruh pendekar sebagai bentuk nyata persaudaraan sejati—tak hanya antarperguruan, tetapi juga antarwarga bangsa.

Secara khusus, Khofifah menilai PSHW Tunas Muda telah membuktikan perannya dalam membentuk karakter dan moral generasi muda sejak usia dini. Ia bahkan menyoroti penampilan anak-anak SD dalam demonstrasi pencak silat yang dinilainya sangat presisi dan penuh makna.

“Mereka tidak hanya dilatih gerakannya, tetapi juga dibangun karakternya, diisi akhlaknya, dan diberi napas keindonesiaan yang kuat,” ujarnya.

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks, Khofifah menekankan pentingnya peran organisasi seperti PSHW untuk membimbing generasi muda agar terhindar dari pengaruh negatif dan mampu berkontribusi nyata bagi daerah dan bangsa. “Caranya dengan terus berkarya, berinovasi, dan memberikan kontribusi terbaik,” tegasnya.

Pemprov Jawa Timur, lanjut Khofifah, sangat mengapresiasi dedikasi PSHW dalam membina kepemudaan dan melestarikan warisan budaya pencak silat. Hal ini sejalan dengan komitmen Pemprov dalam mengembangkan sumber daya manusia unggul dan pelestarian seni budaya. Dia berharap PSHW Tunas Muda Madiun terus menjadi cahaya penerang dan kekuatan moral bagi masyarakat.

“Semoga perayaan ini memperkuat persaudaraan, memperkokoh karakter, dan meneguhkan komitmen kita terhadap nilai-nilai luhur bangsa,” pungkasnya. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Dani
Editor: Hairul Faisal


No More Posts Available.

No more pages to load.