KabarBaik.co – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Gresik tengah menyiapkan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK untuk menghadapi potensi gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dipicu lesunya pertumbuhan ekonomi global. Langkah ini diambil sebagai upaya pencegahan sekaligus penanganan pekerja yang terkena PHK.
Kepala Disnaker Gresik, Zainul Arifin, membenarkan bahwa pihaknya kini sedang menyiapkan pembentukan Satgas PHK. Saat ini, pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dari Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk implementasi teknis di lapangan. “benar sedang kami persiapkan. Sambil menunggu juknis dari kemenaker/provinsi,” jelas Zainul saat di konfirmasi, Sabtu (31/5).
Zainul menjelaskan, secara garis besar tugas utama satgas ini adalah pencegahan dan penanganan terhadap pekerja yang terkena PHK. “Garis besarnya, tugas utama Satgas PHK ini adalah melakukan pencegahan dan penanganan pekerja yang terkena PHK. Hal ini bertujuan agar pemutusan hubungan kerja tidak terjadi, dan jika pun terjadi akan ditangani secara cepat dan sesuai aturan,” ujar Zainul.
Pembentukan Satgas PHK ini merupakan tindak lanjut dari instruksi Presiden Prabowo Subianto yang disampaikan saat peringatan Hari Buruh Internasional (1/5), di Lapangan Monas, Jakarta. Dalam pidatonya, Prabowo menegaskan komitmen pemerintah untuk tidak membiarkan masyarakat mengalami PHK secara sewenang-wenang. “Kita akan bentuk Satgas PHK. Negara tidak boleh lepas tangan,” tegasnya kala itu.
Satgas ini tidak hanya bertugas pada tahap mitigasi PHK, namun akan bekerja secara menyeluruh, dari hulu hingga hilir persoalan ketenagakerjaan. Artinya, tidak sebatas mendata pekerja yang terkena PHK atau menyalurkan bantuan, tetapi juga merancang langkah antisipatif melalui pelatihan keterampilan, pembukaan peluang kerja baru, hingga advokasi perlindungan hak-hak pekerja.
Dengan pembentukan Satgas PHK, Pemerintah Kabupaten Gresik menunjukkan langkah konkret dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global yang kian terasa. Sementara masyarakat menanti realisasi program ini. (*)







