
KabarBaik.co – Pemerintah Arab Saudi menegaskan kesiapan penuh mereka dalam mengawal pelaksanaan ibadah haji tahun ini, dengan operasional siaga 24 jam sehari, 7 hari seminggu. Fokus utama adalah memastikan kenyamanan bagi jemaah yang memiliki izin resmi, mulai dari proses penerbitan visa hingga transportasi dan akomodasi di Tanah Suci.
General Manager Media Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi, Marwan Alzori, menjelaskan di Makkah bahwa pihaknya terus menjalin komunikasi erat dengan para penyedia layanan. Hal ini dilakukan untuk memastikan kelancaran setiap aspek layanan haji.
“Inilah tujuan utama pusat kendali ini. Kami bekerja, mengurusi semua hal operasional dari berbagai sektor yang berbeda di kementerian ini,” ujar Marwan.
Beberapa hal krusial yang menjadi perhatian serius adalah persiapan akomodasi sebelum kedatangan jemaah serta persiapan kartu Nusuk, yang menjadi identitas penting bagi para jemaah.
Marwan juga menekankan komitmen pemerintah untuk memastikan kelancaran ibadah bagi jemaah yang memiliki izin sah. Ia menegaskan slogan mereka: “tanpa izin, tidak boleh haji”.
“Insya Allah, mereka (jemaah yang punya izin) akan mendapatkan semua layanan,” imbuhnya.
Selain kesiagaan operasional, Kementerian Media juga menggelar pameran komprehensif tentang pelayanan haji. Pameran ini menyoroti aspek pengamanan yang canggih, bahkan mempertontonkan penggunaan drone dalam upaya pengamanan. Tak hanya itu, pameran juga menampilkan buku panduan berhaji yang dicetak dalam berbagai versi bahasa dari negara-negara di seluruh dunia, memudahkan jemaah memahami tata cara ibadah sesuai bahasa masing-masing.
Untuk menunjang kenyamanan dan kelancaran jutaan jemaah, Arab Saudi telah melakukan berbagai upaya peningkatan kapasitas di tempat-tempat ibadah haji utama.
Masjidil Haram (Makkah): Area Mataf (tempat tawaf) kini dapat menampung hingga 107.000 jemaah per jam. Secara keseluruhan, Masjidil Haram memiliki kapasitas hingga 2 juta jemaah.
Masjid Nabawi (Madinah): Masjid ini dapat menampung hingga 1 juta jemaah.
Padang Arafah: Dengan luas sekitar 33 km², Padang Arafah memiliki daya tampung lebih dari 2 juta jemaah haji saat puncak ibadah wukuf.
Mina dan Muzdalifah: Meskipun memiliki kapasitas besar, Timwas menemukan bahwa kapasitas tenda di Mina terkadang melebihi batas ideal (seharusnya 200, diisi hingga 300 orang), menjadi perhatian serius untuk peningkatan di masa mendatang.
Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi juga membuka diri terhadap masukan dan keluhan dari jemaah. Mereka berjanji akan merespons dan menyelesaikan masalah secepat mungkin demi menjaga kenyamanan pengalaman ibadah haji. Seluruh proses ini akan berlangsung nonstop hingga akhir musim haji.(*)