KabarBaik,co- Sebuah tragedi pilu terjadi di kawasan elite Pondok Pinang, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Nyawa RAS, bocah 11 tahun terenggut dengan cara sadis. Korban dibunuh SB, sopir pribadi keluarga. Rasa duka itu semakin dalam dan memilukan, sebab korban tewas di hadapan orang tuanya sendiri.
Kisah pilu ini mencuat setelah sebuah akun Instagram @infopondokpinang menyampaikan kabar tragis tersebut. Dalam video itu memperlihatkan sejumlah warga mengerumuni sebuah rumah megah berlantai dua. Tak lama kemudian, sejumlah personel kepolisian terlihat memasukkan kantong berisikan jenazah ke dalam mobil.
Sebuah kasus pembunuhan yang seharusnya tidak pernah terjadi itu berlangsung di dalam rumah korban, lokasi yang semestinya menjadi tempat aman. Namun, justru di hadapan mata orang tua korban yang tidak berdaya, nyawa RAS direnggut paksa oleh orang yang selama ini telah dipercaya.
Kapolsek Kebayoran Lama Kompol Harnas Prihandito kepada para wartawan mengatakan, pelaku berhasil ditangkap di tempat kejadian perkara (TKP). Tergeletak di samping korban di lantai dua. Saat diamankan, pelaku juga diketahui terdapat luka sayat di lehernya. Dugaan sementara, pelaku melukai diri sendiri dengan menggunakan golok setelah menghilangkan nyawa korban.
Kini, pelaku masih dirawat di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati. SB belum bisa dimintai keterangan, sehingga sejuah ini masih meninggalkan teka-teki besar tentang motif di balik tindakan kejam tersebut.
Sementara itu, Kapolres Jakarta Selatan Kombes Nicholas Ary Lilipaly mengatakan, ada dugaan gangguan kejiwaan pada pelaku. Untuk memastikannya, pihaknya akan membawa pelaku ke psikolog. “Jadi masih dalam tahap penyidikan, kami akan cek psikologisnya dia, kami bawa ke psikiater untuk mengecek keadaan psikologis pelaku,” kata Nicholas dilansir dari Antara, Senin (1/9).
Menurut dia, sopir dan anak tersebut merupakan orang dekat yang saling kenal. Nicholas mengatakan, pelaku memang sempat dirawat di RS Polri Kramat Jati, namun yang bersangkutan kini sudah ditahan di Polsek Kebayoran Lama. “Sudah ditahan di Polsek. Kan dalam berproses,” jelasnya.
Di Lampung, Dua Bocah Terlibat Dugaan Pembunuhan Berencana
Di Jakarta anak menjadi korban pembunuhan itu, di Lampung dua anak di bawah umur menggegerkan warga setelah terungkap melakukan pembunuhan. Korbannya adalah seorang pria berinisial D, 40 tahun. Korban ditemukan tewas dengan luka parah, Salah seorang pelaku yang menjadi otak pembunuhan baru berusia 15 tahun. Motifnya diduga karena sakit hati atau dendam.
Informasi yang dihimpun, peristiwa nahas itu terjadi pada Minggu dini hari (31/8) di Dusun Sugihwaras, Desa Banjar Negeri. Korban baru saja tiba di rumah sekitar pukul 03.15 WIB. Tak lama setelahnya, dua pelaku datang. Langsung masuk ke kamar korban. Saksi mendengar korban berteriak minta tolong sekitar pukul 04.20 WIB, Namun saat warga mencoba mendekat, pintu kamar sudah terkunci dan kedua pelaku melarikan diri lewat pintu samping.
Meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit, nyawa korban tidak dapat diselamatkan akibat luka parah yang dideritanya. Berkat kerja cepat tim gabungan Tekab 308 Presisi Polda Lampung, Polres Pesawaran, dan Polsek Kedondong, kedua pelaku berhasil diringkus kurang dari 24 jam setelah kejadian. Pelaku pertama, berinisial R, 14, ditangkap di rumahnya sekitar pukul 11.00 WIB. Ia mengakui perannya sebagai pembantu, yang menyiapkan pisau untuk temannya.
Selanjutnya, pelaku utama berusia 15 tahun berhasil diamankan pada pukul 19.30 WIB di rumah neneknya. Di hadapan polisi, pelaku mengakui bahwa sudah merencanakan pembunuhan tersebut karena dendam pribadi terhadap korban.
Dari tangan kedua pelaku, polisi berhasil menyita sejumlah barang bukti. Termasuk tiga unit telepon genggam, satu unit sepeda motor, dua bilah pisau, satu bilah golok, dua tas, dan satu jaket. Saat ini, keduanya telah diamankan di Polres Pesawaran untuk proses hukum lebih lanjut.
Kapolres Pesawaran AKBP Heri Sulistyo Nugroho melalui Kasat Reskrim IPTU Putu Yoga menyatakan bahwa pengungkapan kasus ini merupakan bukti nyata kesigapan Polri dalam menjaga keamanan masyarakat. (*)