Jangan Lewatkan, Ini Tausiyah Gus Iqdam soal Malam Nisfu Syaban

oleh -1890 Dilihat
Gus Iqdam (capture ST Official)

KabarBaik.co- Pada 1445 Hijriah ini, malam nisfu Syaban jatuh pada Sabtu (24/2). Umat Islam tentu sudah banyak yang mengetahui bahwa Syaban merupakan salah satu bulan istimewa. Banyak keutamaan di dalamnya.

Lantas, apa tausiyah Muhammad Iqdam Kholid alias Gus Iqdam, pengasuh Majelis Sabilut Taubah (ST)? Dalam pengajiannya yang dikutip dari laman YouTube ST Official, Gus Iqdam menerangkan bahwa banyak sekali manusia yang tidak menganggap atau melupakan bulan Syaban.

Sebab, lanjut dia, posisi Syaban itu antara Rajab dan Ramadan. Nah, orang-orang itu kadang masih tergiur dengan Rajab, tergiur dengan Ramadan. Membicarakan pahala itu masih banyak-banyaknya di Rajab dan Ramadan. Tapi, akhirnya lupa bahwa bulan Syaban juga merupakan bulan yang tidak kalah istimewanya.

Nisfu Syaban Jatuh pada Sabtu, Keistimewaan dan Anjuran Melaksanakan 3 Amalan Ini

‘’Bahkan kata Rasullah SAW, ini adalah bulannya Rasulullah,’’ papar gus muda asal Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Blitar itu.

Baca juga:  Ribuan Warga Gresik Antusias Hadiri Ceramah Gus Iqdam 'Wong Pusat'

Dia melanjutkan, pada bulan Syaban diangkat amal-amal umat Islam. Catatan amal-amal naik ke hadirat Allah SWT. Karena itu, Kanjeng Nabi Muhammad SAW di dalam bulan Syaban itu kesukaannya berpuasa. Sebab, ketika amal-amal itu diangkat oleh Allah SWT, maka dalam keadaan berpuasa. Dijauhkan dari kemaksiatan, dijauhkan dari perkara perkara yang tidak baik

Bulan Syaban merupakan bulan istimewa. Sebab, pada bulan Syaban ini juga diturunkan perintah membaca Salawat kepada Rasullah SAW seperti tertulis dalam Alquran dalam Surat Al Ahzab Ayat 56. “Innallaha wa malaikatahu yusholluna ‘alan nabi. Ya ayyuhalladziina amanu shollu ‘alaihi wa salamu taslima,’’ paparnya.

Karena itu, sambung Gus Iqdam, salah satu wirid yang baik dalam bulan Syaban adalah banyak-banyak membaca salawat. Macam-macam salawat itu banyak sekali. Salawat Jibril, salawat Nariyah, salawat fatih, dan banyak lagi lainnya.

Baca juga:  Ini Doa dan Anjuran Islam ketika Terjadi Gempa Bumi

Kisah lain pada bulan Syaban. Kakbah menjadi kiblat umat Islam, yang sebelumnya kiblat umat Islam adalah Masjidil Aqsa. Jadi, Syaban merupakan bulan luar biasa. Bahkan, Kanjeng Nabi Muhammad SAW pernah ditanya sahabat, puasa setelah Ramadan yang utama itu apa? Rasulullah menjawab puasa Syaban untuk mengagungkan bulan Ramadan.

Karena itu, yang kuat puasa, sangat dianjurkan untuk berpuasa. Yang tidak kuat, saran Gus Iqdam, perbanyak membaca salawat dan menahan perkataan-perkataan yang tidak baik dan kegiatan kegiatan yang jelek atau tidak bermanfaat.

Keistmewaan lain bulan Syaban adalah di dalamnya Allah SWT memandang semua makhlukNya pada malam nisfu Syaban. Karena itu, dia kembali menegaskan agar betul-betul ditahan untuk berbuat kejelekan pada nisfu Syaban.

Baca juga:  Selamat Berpuasa, Ini Jadwal Imsakiyah dan Salat Lengkap untuk Surabaya Raya

Kalau bisa sejak sekarang, nanti saat malam nisfu Syaban ditahan yang lebih sungguh-sungguh dan ditambah ibadahnys. Karena apa? Karena Allah SWT mengampuni segala dosa semua mahlukNya. Kecuali orang yang musyrik. Menyekutukan Allah SWT. Tidak salat bertahun-tahun, menyembahnya berhala,

‘’Ora sholat bertahun-tahun, tapi nyembahe gendakane. Bocahe teko? Karo Gusti Allah ora percoyo, ning karo gendakane, ampun Beb. Ampun…ampun karo wedokane. WA karo teler-teler. Bocah tolol,’’ kelakarnya.

Selain orang musyrik, yang tidak diampuni adalah orang munafik, yang menyebabkan perpecahan. Di sana ngomongnya begini, di sini wajahnya begitu. Ini sulit dimaafkan. Di sini bilangnya baik-baik, di sana ngomong sebaliknya hingga menyebabkan perpecahan. ’’Karena itu, jangan mudah menjadi orang yang suka adu-adu,’’ nasihat Gus Iqdam. (kb01)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News


No More Posts Available.

No more pages to load.