Jelang Ramadan, Harga Cabai di Surabaya Semakin Pedas

oleh -383 Dilihat
IMG 20250226 WA0020
Stok cabai di Pasar Keputran Surabaya. (Yudha)

KabarBaik.co – Menjelang Ramadan 2025, harga cabai di pasar-pasar tradisional di Surabaya mengalami lonjakan tajam. Dalam waktu singkat, tercatat pada Rabu (26/2) harga cabai merah yang sebelumnya berkisar Rp 30.000 per kilogram kini melonjak hingga Rp 60.000–65.000 per kilogram.

Sementara itu, harga cabai rawit yang awalnya Rp 55.000 per kilogram kini menembus Rp 85.000 per kilogram. Kenaikan ini membuat pedagang dan konsumen sama-sama mengeluhkan kondisi pasar yang semakin tidak stabil.

Sejumlah pedagang di Pasar Keputran Surabaya menyebut bahwa penyebab utama kenaikan harga cabai adalah pasokan yang menurun drastis. Musim hujan yang masih terus berlangsung menyebabkan banyak petani mengalami gagal panen. Akibatnya, stok cabai yang biasanya melimpah menjadi langka, sehingga harga pun ikut terkerek naik.

“Sudah beberapa minggu ini pasokan dari petani berkurang. Biasanya saya bisa dapat 50 kilogram cabai, sekarang hanya dapat setengahnya,” kata Maisaroh, seorang pedagang cabai di Pasar Keputran.

Menurutnya, harga yang sudah tinggi di tingkat penyuplai membuat para pedagang kecil kesulitan menjual dengan harga lebih murah. Dengan kenaikan yang terus berlanjut, banyak pelanggan yang mulai mengurangi pembelian mereka. “Pembeli banyak yang mengeluh, ada yang beli lebih sedikit, ada juga yang memilih tidak beli sama sekali,” tambahnya.

Selain cabai, kenaikan harga juga terjadi pada bawang merah yang kini mencapai Rp 50.000 hingga Rp 55.000 per kilogram. Lonjakan harga bahan pokok ini dikhawatirkan akan semakin membebani masyarakat, terutama menjelang bulan puasa di mana kebutuhan dapur meningkat. Sejumlah pembeli yang ditemui di pasar mengaku harus mengatur ulang anggaran belanja mereka agar tetap bisa memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Azam, seorang pedagang pecel lele, merasakan dampak langsung dari kenaikan harga ini. Sebagai pelaku usaha kuliner yang sangat bergantung pada cabai, ia terpaksa mengeluarkan modal lebih besar untuk membeli bahan baku.

“Kalau begini terus, saya harus menaikkan harga sambal atau mengurangi porsinya. Tapi kalau porsi dikurangi, pelanggan pasti kecewa,” ujar Azam.

Kenaikan harga bahan pokok menjelang Ramadan memang bukan hal baru, namun lonjakan harga cabai kali ini terbilang cukup tinggi. Cuaca ekstrem yang menghambat panen serta peningkatan permintaan menjadi faktor utama yang menyebabkan harga cabai terus melonjak. Jika kondisi ini tidak segera diatasi, bukan tak mungkin harga bisa semakin melambung saat memasuki bulan Ramadan. (*)

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Penulis: Yudha
Editor: Gagah Saputra


No More Posts Available.

No more pages to load.