KabarBaik.co – Jemaah haji asal Bojonegoro yang merupakan perokok aktif diminta untuk menahan diri selama menjalankan ibadah di Tanah Suci. Pemerintah Arab Saudi menerapkan aturan ketat terkait konsumsi rokok. Termasuk pembatasan jumlah rokok yang boleh dibawa masuk serta larangan merokok di sejumlah area publik.
Kepala Seksi Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Bojonegoro, Moch. Abdulloh Hafidz menjelaskan, setiap jemaah hanya diperbolehkan membawa maksimal 200 batang rokok saat memasuki wilayah Arab Saudi. “Maksimal hanya 200 batang,” kata Hafidz, Rabu (14/5).
Dengan estimasi waktu ibadah haji sekitar 40 hari, Hafidz mengimbau agar para jemaah, khususnya perokok, dapat mengatur konsumsi mereka secara bijak selama berada di Arab Saudi. Dia juga menegaskan bahwa merokok dilarang keras di area-area tertentu, terutama di sekitar Masjidil Haram dan tempat umum lainnya.
“Di Masjidil Haram dan sekitarnya tidak boleh merokok. Di tempat umum juga tidak diperkenankan,” tegas Hafidz. Pelanggaran terhadap aturan tersebut dapat berujung pada sanksi denda dari otoritas setempat sebesar 200 riyal atau sekitar Rp 895 ribu jika dikonversikan ke rupiah.
Untuk mencegah terjadinya pelanggaran, Kemenag Bojonegoro telah melakukan sosialisasi menyeluruh kepada seluruh jemaah terkait aturan-aturan tersebut. “Harapannya para jemaah benar-benar memahami dan mematuhi aturan yang berlaku di sana,” papar Hafidz.
Sebagai informasi, total jemaah haji asal Bojonegoro tahun ini mencapai 2.002 orang. Mereka tergabung dalam kloter 63 hingga 67 dan dijadwalkan berangkat ke Tanah Suci pada Senin, 19 Mei 2025 mendatang. (*)
