KabarBaik.co – PT Kereta Api Indonesia Daerah Operasi 9 Jember memprediksi puncak arus mudik Lebaran 2025 terjadi pada 27 Maret hingga 29 Maret.
Meski begitu, lonjakan perjalanan mudik justru sudah mulai terlihat sejak 10 hari sebelum Hari Raya Idul Fitri, hal itu juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah yang memperbolehkan pegawai instansi pemerintah dan beberapa perusahaan untuk bekerja dari mana saja (work from anywhere/WFA).
Manager Hukum dan Humas Daop 9 Jember, Cahyo Widiantoro, menjelaskan bahwa kebijakan WFA telah menyebabkan penyebaran arus mudik lebih merata dimana sejak Jumat, 21 hingga, 29 maret, rata-rata keberangkatan harian mencapai 8.860 penumpang.
“Lonjakan penumpang berangkat dari wilayah Daop 9 Jember telah terasa sejak tanggal 22 Maret dengan melayani 9.038 penumpang, tanggal 23 Maret kami melayani 9.440 penumpang, dan 28 Maret 2025 melayani 9.730 penumpang,” jelas Cahyo, Sabtu (29/3).
Sedangkan sejak 21 Maret, kata Cahyo, jumlah penumpang yang berangkat dari Daop 9 Jember tercatat sebanyak 71.137, sedangkan penumpang yang tiba mencapai 77.051 orang.
“Sampai saat ini di wilayah Daop 9 Stasiun Jember masih menjadi titik keberangkatan dan kedatangan terbanyak, disusul oleh stasiun Ketapang, Banyuwangi Kota, Kalisetail, Rogojampi, dan Probolinggo,” terangnya.
Cahyo mengimbau kepada calon penumpanh agar membeli tiket hanya melalui kanal resmi KAI untuk menghindari modus penipuan.
“Loket di stasiun hanya melayani pembelian tiket secara langsung (go-show) mulai 3 jam sebelum jadwal keberangkatan,” pungkasnya. (*)