KabarBaik.co- Kecelakaana kembali terjadi di ruas tol Ngawi-Solo. Tepatnya di KM 559 B, Desa Karangbanyu, Kecamatan Widodaren, Ngawi. Selasa (21/1) sore, sekitar pukul 15.00 WIB, sebuah bus pariwisata Riyan Agung menabrak belakang truk fuso. Bus itu memuat 51 orang rombongan peziarah asal Cilacap. Satu orang tewas, dan puluhan penumpang luka-luka dalam insiden tersebut.
Kanit Gakkum Satlantas Polres Ngawi Iptu Parsidi kepada awak media menjelaskan, bus dengan nopol R 7118 OT yang kecelakaan tersebut dikemudikan Sudirwan, 57, warga Cilacap. Bus melaju dari arah timur ke barat atau Ngawi ke arah Solo. Bus hendak pulang kembali ke Cilacap setelah melakukan ziarah ke sejumlah tempat di Jawa Timur.
Di tempat kejadian perkara (TKP) KM 559 B, di depan bus Riyan Agung terdapat truk Fuso muatan gula. Truk bernomor polisi R 8001 OX itu dikemudikan Prabowo Adi, 67, warga Banyumas. Dari keterangan saksi, bus yang berada di jalur kanan itu mendadak ’’sliut’’ atau oleng ke kiri. Sedetik kemudian, bruaak! Bus menabrak bagian belakang truk Fuso. Dari video yang beredar, bagian depan bus pun sampai ringsek. Ada dugaaan, pengemudi ketika itu mengalami microsleep.
Tidak lama, petugas datang ke TKP. Kemudian, membawa sebanyak 17 korban luka-luka ke RS Sragen. Sedangkan 14 lainnya dirawat di RS Widodo Ngawi. Beberapa jam berselang, satu korban yang dirawat di RS Sragen dilaporkan meninggal dunia. Yakni, Imdatul Mufid, 25, warga Desa Bumireja, Kecamatan Kedungreja, Cilacap. Korban merupakan kernet bus Riyan Agung. Saat kejadian, kernet duduk di bagian depan.
Petugas telah mengevakuasi dan mengamankan dua kendaraan yang terlibat untuk penyelidikan lebih lanjut. Beberapa penumpang bus dilaporkan masih menjalani perawatan di RS. Adapun penumpang yang tidak mengalami luka-luka sudah kembali ke Cilacap.
Polisi pun memberikan imbauan agar para pengemudi selalu hati-hati dan waspada selama perjalanan. Jika kondisi kurang fit atau mengantuk, jangan paksakan untuk berkendara. Beristirahat lebih dulu. Selain itu, kondisi kendaraan mesti dicek secara cermat lebih dulu sebelum melakukan perjalanan.
Selama ini, beberapa kecelakaan maut juga telah terjadi di ruas tol Ngawi-Solo atau sebaliknya. Pada Desember 2024 lalu, misalnya. Kecelakaan terjadi di KM 553B, Desa Sambirejo, Kecamatan Mantingan, Ngawi. Sebuah mobil Kijang Innova menabrak bagian belakang truk yang bermuatan garam. Bagian depan kiri Innova itu hancur. Seorang penumpang kendaraan itu meninggal di TKP.
Lalu, September 2024, kecelakaan terjadi KM 534 B. Kecelakaan melibatkan mobil Toyota Fortuner dengan truk tronton bermuatan jagung. Satu penumpang Fortuner asal Bandung, Jawa Barat, meninggal dunia. Tiga penumpang mengalami luka-luka.
Juli 2024, kecelakaan terjadi di Tol Solo-Ngawi tepatnya di KM 498+800 jalur B atau dari arah Surabaya menuju Jakarta. Kecelakaan melibatkan mobil Elf yang memuat 22 penumpang. Akibat insiden itu sebanyak 14 orang luka ringan, enam orang meninggal dunia, dan dua orang selamat. Kecelakaan terjadi saat mobil Elf dengan nomor polisi AG 7710 V menabrak dari belakang sebuah truk tronton bernomor polisi H 8593 NG yang bermuatan bata ringan.
Masih di ruas tol yang sama, tepatnya di KM 549 B, Desa Kedungharjo, Kecamatan Mantingan, Kabupaten Ngawi, pada Januari 2024, mobil Toyota Fortuner yang ditumpangi rombongan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdullah Samsul Arifin itu terbalik ke parit setelah menghantam pagar pembatas jalan tol. Muhammad Baidowi, 30, pengemudi mobil asal Jember, meninggal dunia di TKP. Adapun KH Abdullah Samsul Arifin, pengurus PBNU, dan Hisyam Abdullah, 18, Ketika itu mengalami luka-luka. (*)