KabarBaik.co – Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Jember menggeruduk rumah konten kreator atau YouTuber bernama Stevanus Rinaldi karena membuat video yang dinilai menyinggung dan melukai dunia pesantren.
Sejumlah anggota Banser Jember pun mendatangi kediaman Stevanus yang berada di Perumahan Rich Village di Kelurahan Gebang, Kecamatan Patrang pada Jumat (17/10).
Wakasatkorcab Banser Jember Muhammad Irwan mengatakan bahwa pihaknya kecewa dengan konten yang dibuat oleh Stevanus tersebut.
Mereka menganggap bisa menyesatkan persepsi publik, terutama terkait dunia pesantren dan sikap Banser sebelumnya terhadap kasus Trans7.
“Sebagai benteng ulama dan NKRI, kami tentu sangat menyayangkan isi video itu. Ada nada yang seolah membenarkan Trans7 dan meremehkan permintaan maafnya,” katanya.
Irwan menegaskan, kedatangan Banser ini bertujuan untuk mengklarifikasi, bukan konfrontasi.
“Kami hanya mengingatkan kepada Stevanus agar tidak gegabah untuk membuat konten, apalagi belum pahami tradisi dan budaya yang harus dihormati, terutama oleh pihak yang tidak memahami kehidupan santri secara langsung,” ungkapnya.
“Kami tidak ingin ada pihak luar yang menilai pesantren secara keliru. Karena itu kami datang untuk klarifikasi,” imbuh Irwan.
Sementara itu, Konten Kreator Stevanus Rinaldi menyampaikan permohonan maafnya kepada semua pihak yang merasa tersinggung, termasuk kalangan pesantren, NU, dan Banser.
“Saya menyadari konten itu memang tidak pantas diunggah. Tidak ada niat menyinggung, tapi ternyata banyak yang tersakiti,” ucap Stevanus.
Ia menjelaskan, maksud video tersebut sebenarnya untuk mengalihkan perhatian publik ke isu lain, bukan membela pihak tertentu. Namun, ia mengakui ada pemilihan kata yang keliru dan menimbulkan salah tafsir.
“Saya mohon maaf sebesar-besarnya. Saya akan lebih berhati-hati dalam membuat konten ke depan,” katanya,
Ia pun memastikan akan mencabut (menghapus) konten yang bermasalah tersebut.
Pantauan di lapangan, awalnya permasalahan ini akan dimediasi di rumah Stevanus, namun demi menjaga situasi tetap kondusif, pertemuan dialihkan ke Polres Jember. (*)






