KabarBaik.co – Komisi I DPRD Kota Blitar melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Taman Turi yang berlokasi di Kelurahan Turi, Kecamatan Sukorejo, setelah menerima laporan masyarakat mengenai kondisi fasilitas umum yang rusak dan kurang terawat. Hasil sidak menunjukkan sejumlah kerusakan pada lampu dan sarana olahraga.
“Pada akhirnya kita harus turun langsung ke lokasi untuk melihat situasi sebenarnya. Dan memang betul, ada beberapa bagian taman yang perlu pembenahan,” kata Yasa Kurniawanto, Wakil Ketua Komisi I DPRD Kota Blitar, di sela kegiatan, Rabu (8/10).
Menurut Yasa, proyek pembangunan taman tersebut bersumber dari anggaran tahun 2024 dan kini sudah melewati masa pemeliharaan. Meski demikian, pihaknya tetap mendorong agar perbaikan dilakukan melalui komunikasi antara pemerintah dan pihak rekanan.
“Kami rekomendasikan agar segera dikomunikasikan. Kalau bisa dibenahi, ya segera dibenahi,” ujarnya.
Yasa menjelaskan, pihak rekanan telah menyatakan kesanggupan untuk melakukan perbaikan, meski masa pemeliharaan proyek sudah berakhir. “Kami tidak tahu pasti penyebab kerusakannya karena ini fasilitas umum, bisa karena faktor penggunaan atau alam. Tapi dari pihak rekanan bersedia memperbaiki, dan kami dorong agar segera dilakukan,” katanya.
Yasa juga menekankan pentingnya pembenahan cepat agar fasilitas publik bisa kembali memberikan manfaat kepada warga. “Kalau dibiarkan seperti ini, justru bisa menimbulkan masalah di belakang hari. Kami juga berterima kasih atas laporan masyarakat, karena dari situlah fungsi pengawasan bisa berjalan,” katanya.
Camat Sukorejo, Jito Baskoro, yang turut mendampingi sidak, membenarkan adanya sejumlah fasilitas yang rusak di kawasan Lapangan dan Taman Turi. Beberapa di antaranya adalah lampu taman yang pecah, alat olahraga rusak, serta jogging track yang tertutup rumput liar.
“Memang ada beberapa fasilitas yang rusak. Karena ini area publik, bisa jadi akibat banyak faktor. Tapi pihak pelaksana sudah menyatakan siap memperbaiki,” kata Jito.
Jito menjelaskan, nilai proyek taman dan fasilitas pendukung di kawasan itu mencapai sekitar Rp 180 juta, mencakup alat olahraga, dan pembetulan lampu dekor di lokasi. “Kami minta agar segera dikembalikan fungsinya,” ujarnya.
Selain perbaikan fisik, pihak kecamatan juga menggandeng karang taruna dan warga setempat untuk menjaga keberlanjutan taman. “Kami ingin Taman Turi kembali menjadi ruang publik yang nyaman, aman, dan bisa dimanfaatkan masyarakat secara maksimal,” kata Jito. (*)






