KabarBaik.co – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, memimpin Misi Dagang ke Kalimantan Timur yang berlangsung di Kota Balikpapan. Hingga pukul 17.00 WITA, transaksi final mencapai Rp 1,053 triliun, menunjukkan keberhasilan sinergi antardaerah dalam mendukung produk dalam negeri.
Gubernur Khofifah mengungkapkan optimisme atas pencapaian ini. Menurutnya, Misi Dagang yang diinisiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur menjadi langkah strategis untuk memperkuat pasar domestik di tengah tantangan ekonomi global.
“Hasil ini mencerminkan sinergi dan kepercayaan antardaerah dalam memperkuat produk dalam negeri. Jawa Timur terus berkomitmen untuk mendorong penguatan ekonomi nasional melalui pengembangan pasar domestik,” ujar Khofifah.
Detail Transaksi dan Komoditas Unggulan
Dari total transaksi Rp 1,053 triliun, berikut rinciannya:
• Transaksi Jual Jawa Timur: Rp 598,953 miliar
• Transaksi Beli Jawa Timur: Rp 230,099 miliar
• Investasi: Rp 224,094 miliar
Komoditas yang diperdagangkan meliputi batu bara, pakan ikan, produk makanan dan minuman, fashion, telur ayam, hewan ternak, karkas ayam, serta berbagai produk olahan perikanan. Di sisi investasi, fokus utama berada pada crude palm oil (CPO) dan wood pallet.
Produk lain yang dipromosikan dalam Misi Dagang kali ini mencakup konveksi, aneka olahan ikan, rempah-rempah, dan abon tuna.
Khofifah menekankan pentingnya kerjasama strategis antara Jawa Timur dan Kalimantan Timur. Pada 2023, nilai perdagangan kedua provinsi mencapai Rp 23,25 triliun, terdiri dari pembelian Jawa Timur sebesar Rp 18,89 triliun dan penjualan ke Kalimantan Timur sebesar Rp 4,36 triliun.
“Hubungan ini sangat strategis. Jawa Timur memiliki visi sebagai Gerbang Baru Nusantara. Sebagai Ibu Kota Nusantara, Kalimantan Timur membutuhkan gerbang yang kuat, dan Jawa Timur siap mendukung,” ungkap Khofifah.
Misi Dagang di Kaltim merupakan kali ketiga sejak 2019. Tahun ini, Jawa Timur telah mengadakan dua misi dagang sebelumnya, yaitu di Maluku Utara dengan transaksi Rp 568 miliar dan di Maluku dengan transaksi Rp 460,7 miliar.
Khofifah juga menjelaskan bahwa Misi Dagang tidak hanya mempertemukan pelaku usaha tetapi juga memperkuat hubungan sosial-budaya antardaerah. “Ini bukan sekadar perdagangan, tetapi juga ajang pertukaran budaya dan tradisi,” tambahnya.
Sebagai salah satu provinsi dengan pertumbuhan ekonomi tinggi, Jawa Timur mencatat pertumbuhan sebesar 5 persen pada Triwulan I-2025 dengan nilai PDRB Rp 819,30 triliun. Realisasi investasi 2024 mencapai Rp 147,3 triliun, meningkat 1,5 persen dibanding tahun sebelumnya. Surplus perdagangan antardaerah juga menjadi yang terbesar di Indonesia dengan nilai Rp 209 triliun pada 2023.
Wakil Gubernur Kalimantan Timur, Seno Aji, mengapresiasi pelaksanaan Misi Dagang ini. Menurutnya, sinergisitas antara Jawa Timur dan Kalimantan Timur akan mempercepat pertumbuhan ekonomi di kedua provinsi.
“Kalau Jawa Timur adalah Gerbang Baru Nusantara, Kalimantan Timur adalah jantungnya. Kolaborasi ini akan membawa manfaat besar bagi kedua belah pihak,” kata Seno.
Salah satu pelaku usaha, PT Matahari Sakti, menyampaikan keberhasilan mereka dalam menjalin kerjasama senilai Rp 124 miliar dengan mitra di Kalimantan Timur. “Kami berterima kasih kepada Ibu Khofifah atas fasilitasi ini. Gelaran ini mempercepat kami mendapatkan buyer,” ujar Bayu Adi Setiawan dari PT Matahari Sakti.
Pada acara tersebut, dilakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara 6 perangkat daerah, 10 BUMD, dan 4 asosiasi. Komitmen ini diharapkan semakin memperkuat hubungan ekonomi antardaerah.
Hadir dalam kegiatan ini antara lain Deputi Bidang Investasi dan Pendanaan Otorita IKN, Agung Wicaksono; Kepala OJK Jawa Timur, Yunita Linda Sari; serta jajaran Pemprov Jatim dan Kaltim.(*)