KabarBaik.co – Libur panjang Hari Raya Waisak 2025 menyebabkan terjadi lonjakan pengguna jasa kereta api di Kabupaten Bojonegoro. Tercatat lebih dari 1.545 tiket terjual di momen libur panjang ini.
PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya mencatat, hingga Senin (12/5) pukul 10.00 WIB, sebanyak 1.545 pelanggan tercatat melakukan pemesanan tiket di Stasiun Bojonegoro. Dari jumlah tersebut, 747 penumpang naik dan 798 penumpang turun di stasiun tersebut.
Jumlah ini diperkirakan masih akan bertambah seiring dengan keberangkatan kereta api jarak jauh yang dijadwalkan hingga malam hari. Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, menyatakan bahwa tingginya angka pengguna menunjukkan besarnya antusiasme masyarakat terhadap moda transportasi kereta api selama masa libur panjang.
“Selama periode libur Waisak tahun ini, minat masyarakat untuk bepergian dengan kereta api sangat tinggi, khususnya di wilayah Bojonegoro,” ujar Luqman, Senin (12/5).
Data akumulatif KAI Daop 8 Surabaya mencatat, selama periode 9-13 Mei 2025, total 8.751 penumpang menggunakan jasa kereta api di Stasiun Bojonegoro. Rinciannya, sebanyak 4.414 penumpang naik dan 4.337 penumpang turun.
Adapun pergerakan penumpang di Stasiun Bojonegoro selama periode tersebut adalah 9 Mei sebanyak 826 naik, dan 779 turun. Pada 10 Mei sebanyak 917 naik dan 1.023 turun, 11 Mei sebanyak 974 naik dan 1.000 turun. Adapun pada 12 Mei sebanyak 747 naik dan 798 turun (data pukul 10.00 WIB). Sementara, pada 13 Mei sebanyak 950 naik dan 737 turun.
Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang selama masa libur Waisak, KAI mengoperasikan 20 perjalanan kereta api jarak jauh yang berhenti di Stasiun Bojonegoro. Jumlah ini terdiri dari 19 KA reguler dan 1 KA tambahan, dengan total kapasitas mencapai 9.944 tempat duduk per hari.
Beberapa rute favorit dari Bojonegoro selama libur panjang ini mencakup tujuan Semarang, Jakarta, Surabaya, dan Banyuwangi. “Kami terus berkomitmen memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan, termasuk dengan menambah perjalanan kereta api saat masa liburan. Hal ini merupakan bentuk kesiapan KAI dalam menghadapi momen-momen dengan mobilitas tinggi masyarakat,” pungkas Luqman. (*)