KabarBaik.co – Pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2025 yang berlangsung selama 16 hari, resmi berakhir pada Rabu, 9 April 2025, pukul 24.00 WIB. Operasi tahunan yang digelar serentak di seluruh wilayah Jawa Timur ini terbukti efektif menekan angka kecelakaan dan gangguan keamanan selama arus mudik dan balik Lebaran.
Dengan melibatkan 15.321 personel gabungan dari berbagai unsur kepolisian, TNI, hingga instansi terkait lainnya, Polda Jawa Timur berhasil mencatat sejumlah capaian positif dalam upaya menjaga keselamatan dan ketertiban masyarakat di jalan raya. Salah satu indikator keberhasilan paling menonjol adalah penurunan angka kecelakaan dibandingkan tahun sebelumnya.
“Untuk angka kecelakaan di Jatim selama Operasi Ketupat 2025, tercatat 514 kasus atau menurun 32% dibanding tahun lalu ada 758 kasus kecelakaan,” terang Dirlantas Polda Jatim, Kombes Pol Komarudin saat melakukan analisa dan evaluasi, Rabu (9/4).
Selain kecelakaan, tingkat gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) juga mengalami penurunan signifikan. Selama masa operasi, tercatat 1.835 kasus gangguan kamtibmas, turun lebih dari 17 persen dibanding tahun lalu yang mencapai 2.214 kasus.
“Berdasarkan catatan beberapa kejadian dan juga gangguan yang terjadi di wilayah hukum Polda Jatim selama kurun waktu 16 hari tercatat jenis gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat sebanyak 1835 kasus, menurun 17,12 persen dibanding pelaksanaan Operasi Ketupat di tahun yang lalu sebanyak 2214 kasus,” tambahnya.
Sementara itu, kejahatan konvensional seperti pencurian, perampasan, dan tindak kriminal lainnya juga mencatat tren penurunan. Tahun ini, hanya terdapat 1.486 kasus, dibandingkan 1.900 kasus pada 2024.
“Untuk tahun 2025 ini, kasus konvensional tercatat sebanyak 1.486 kasus atau menurun sebesar 21,79 persen,” ujarnya.
Meski demikian, Kombes Komarudin mengingatkan bahwa masih tingginya angka kecelakaan tidak bisa diabaikan. Ia menyoroti pertumbuhan kendaraan baru di Jatim yang mencapai lebih dari 842 ribu unit sebagai salah satu faktor pemicu meningkatnya mobilitas dan potensi insiden di jalan raya.
“Kami berharap kepada masyarakat Jawa Timur yang sudah memulai aktivitasnya kembali mari kita sama-sama menjaga apa yang sudah kita capai dan lakukan bersama sehingga kita bisa meningkatkan kepatuhan dan ketertiban di jalan raya dan menekan semaksimal mungkin pelanggaran dan juga kecelakaan serta korban yang ada,” pungkasnya. (*)