KabarBaik.co – Mendengar kabar ada atap sebuah sekolah TK Dharma Wanita Persatuan di Desa Wonoplintahan ambruk, Plt Bupati Sidoarjo langsung merespon. Terlebih usai ambruk, para siswa terpaksa belajar darurat di pendopo rumah Suyatno, salah satu anggota DPRD Sidoarjo.
Subandi datang dengan didampingi Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sidoarjo, Tirto Adi, Baznas, Forkopimka Prambon dan Pemerintah Desa Wonoplintahan.
Setibanya di lokasi, Subandi segera menuju ruang kelas di sisi barat yang atapnya ambruk. Ia lantas berkomunikasi dengan Tirto Adi terkait rencana perbaikan. Apalagi didapati selain plafon, atap dan genteng juga tampak tak bisa digunakan lagi. Sementara di ruang kelas satunya, keadaan juga memprihatinkan.
“Karena ini sangat urgent, kita akan bantu melalui anggaran BTT (belanja tidak terduga),” jelas Subandi, Selasa (4/6).
Usai meninjau bangunan, Subandi lantas menyapa anak-anak yang tengah belajar. Ia sangat bangga, meski keadaan darurat, tapi semangat anak-anak untuk belajar tetap menyala.
Tak lupa Subandi juga menyalami anak-anak yang berjumlah 40 orang ini satu persatu. Selain menunjukkan rasa kasih sayang, juga memberikan semangat belajar pada mereka.
“Kami sudah menginstruksikan dinas pendidikan untuk segera diperbaiki, nanti paling lambat minggu depan sudah dimulai perbaikannya,” jelasnya.
Dari prakiraan awal, biaya untuk perbaikan sekolah yang atapnya ambruk ini membutuhkan dana sekira Rp 130 juta. Dana ini untuk perbaikan asbes, pemasangan baja ringan serta plafon.
Mengetahui sekolahnya akan diperbaiki, Kepala Sekolah TK Dharma Wanita Persatuan Sulis Dwi Yanti sangat bersyukur.
“Alhamdulillah, akhirnya anak-anak bisa belajar dan bermain di sekolah kami lagi,” ucapnya penuh syukur.
Sementara itu, Suyarno, salah satu anggota DPRD Sidoarjo mengaku tak tega melihat anak-anak terganggu kegiatan belajarnya lantaran atap rusak. Ia pun tak segan untuk meminjamkan bangunan miliknya untuk digunakan tempat belajar.
Bagi politisi PDI Perjuangan itu, pendidikan adalah nomor satu dan kebutuhan dasar masyarakat. “Jangan sampai anak cucu kita terlantarkan gara-gara tempat untuk belajar tidak ada,” ujarnya.
“Kondisinya ini sudah berlangsung sekitar 3 bulanan. Kami juga sebenarnya sudah menginformasikan kepada dinas pendidikan, dan alhamdulillah Plt Bupati Subandi gerak cepat langsung datang kesini,” imbuhnya.(*)