Pemkot Surabaya Terapkan Work from Anywhere, ASN Bisa Bekerja di Mana Saja

oleh -367 Dilihat
b8c196d7 b308 4456 8f5c df9665f198c3
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengijinkan ASN di Surabaya untuk WFA. (Foto: Ist)

KabarBaik.co – Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, mengizinkan jajaran perangkat daerah di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya untuk menerapkan sistem Work from Anywhere (WFA) atau bekerja di mana saja.

Menurutnya, sistem ini memungkinkan para ASN menyelesaikan tugas cukup melalui aplikasi tanpa harus datang ke kantor.

Eri Cahyadi menegaskan bahwa ASN di lingkungan Pemkot Surabaya dapat bekerja dari mana saja, asalkan semua tugasnya terselesaikan tepat waktu.

“Saya inginnya itu ada sesuatu yang terukur di dalam pekerjaan. Saya juga sebelumnya sudah pernah mengatakan kepada panjenengan, saya tidak ingin bekerja di kantor, ngantor di mal, di Jakarta, Bandung, nggak apa absen, sing penting kerjoane mari (yang penting pekerjaannya selesai),” katanya, Minggu (16/2).

Wali Kota yang akrab disapa Cak Eri ini menyebutkan bahwa sebelum konsep WFA diperkenalkan, ia telah menerapkan sistem kerja bagi camat dan lurah untuk berkantor di Balai RW.

Tujuannya adalah agar pelayanan masyarakat lebih dekat, sehingga warga tidak perlu datang ke kantor kecamatan atau kelurahan untuk mengurus administrasi.

“Kenapa saya dahulu minta di Balai RW, kesatu agar orang pemerintah kota terbiasa turun ke bawah, yang kedua agar mengajarkan kepada masyarakat Surabaya semuanya (pelayanan) bisa di Balai RW. Kalau sampean (ASN) ngantor, AC-nya nyala tidak? Komputernya nyala tidak? Berapa listriknya yang terbayarkan? Makanya bekerja di mana saja terserah, agar listrik dan airnya tidak terpakai banyak, komputernya bertambah banyak, dan saya tidak ingin pendapatan (pemkot) berkurang,” ucapnya.

Eri juga mengingatkan para ASN untuk tidak hanya mengandalkan fasilitas kantor dalam bekerja. Ia ingin camat, lurah, hingga kepala PD mulai terbiasa menggunakan perangkat pribadi seperti smartphone atau tablet dalam menyelesaikan tugas mereka.

“Kalau di zaman saya nggak usah lewat komputer, tapi dikerjakan lewat handphone sampean. Misal, kepala dinas pakai tablet karena mungkin pekerjaanya lebih banyak, camat juga. Kalau sudah punya tablet diisi aplikasi pekerjaan,” katanya.

Dengan sistem WFA ini, Cak Eri berharap pekerjaan ASN dapat lebih efisien dan fleksibel, tanpa terkendala tempat. Selain itu, penerapan WFA juga bertujuan untuk menghemat pengeluaran Pemkot, terutama dalam biaya listrik dan alat tulis kantor (ATK).

Sementara itu, Inspektur Kota Surabaya Rachmad Basari menjelaskan bahwa pengawasan terhadap ASN yang bekerja dengan sistem WFA akan dilakukan secara berjenjang. Setiap kepala perangkat daerah bertanggung jawab untuk melakukan pengawasan melekat (Waskat) kepada bawahannya.

“Kita (Inspektorat) kan nggak mungkin ya waskat dengan jumlah pegawai yang seperti ini. Karena kita kan punya sistem yang sudah dibangun, mulai absensi dan sebagainya, sehingga dari situ dimana titik-titik operasinya kan bisa terlihat, sehingga nanti peran utamanya ke depan adalah waskat atasan langsung berjenjang,” kata Basari.

Meski sistem WFA telah berjalan sejak 2024, Pemkot Surabaya masih menunggu dasar dan mekanisme resmi dari pemerintah pusat terkait aturan ini.

“Terkait aplikasi yang digunakan, nanti kami akan lakukan evaluasi bersama BKN yang juga berperan memegang aplikasi ini,” tandasnya. (*)

 

Cek Berita dan Artikel kabarbaik.co yang lain di Google News

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam WhatsApp Channel KabarBaik.co. Melalui Channel Whatsapp ini, kami akan terus mengirimkan pesan rekomendasi berita-berita penting dan menarik. Mulai kriminalitas, politik, pemerintahan hingga update kabar seputar pertanian dan ketahanan pangan. Untuk dapat bergabung silakan klik di sini

Penulis: Yudha
Editor: Andika DP


No More Posts Available.

No more pages to load.